Hama merupakan penyebab utama kerugian dalam produksi sayuran, baik oleh kerugian langsung maupun penurunan kualitas, selain penyakit tanaman tentunya.Terdapat beberapa golongan umum hama yaitu: Serangga, Eriophydiae, Tikus dan Mamalia, Siput dan Keong serta Nematoda.
Serangga merupakan kelompok dominan dari hama, tetapi tikus, siput, tikus mondok, dan burung semuanya dapat merusak biji, akar dan daun secara langsung. Di beberapa negara, monyet, landak dan babi hutan dapat menyebabkan kerugian besar,m terutama bagi petani yang lahannya berbatasan dengan hutan atau hutan rimba. Jika kerugian ini tidak tertahankan mungkin perlu untuk memburu hama-hama tersebut.
Ada delapan ordo yang paling penting dari serangga, maka pada tulisan ini akan dibahas secara tuntas ordo-ordo yang dimaksud.
1. Orthoptera
Merupakan hama yang mengunyah, dan mencakup belalang, jangkrik (locust), dan orong-orong. Mereka merupakan serangga yang sangat aktif dan dapat sangat mengganggu dalam usaha pertanian yang berdekatan dengan hutan atau padang rumput liar. Orong-orong menerowong di bawah permukaan tanah dan memakan akar-akar tanaman.
2. Isoptera
Rayap adalah contoh dari ordo ini, merupakan endemik di daerah tropika, tetapi biasanya merupakan hama dari bangunan kayu, tonggak pagar, para-para dan sebagainya. Mereka juga menyerang tanaman berkayu terutama tanaman yang lemah.
3. Thysanoptera
Contohnya, trips. Merupakan serangga penusuk dan penghisap kecildengan panjang 1 - 10 mm, dan biasanya kekuningan, coklat atau hitam. Mereka mempunyai sayap, tetapi biasanya berjalan di atas jaringan tanaman. Beberapa sangat aktif dan dikenali dari kebiasaannya membalik ke atas ujung abdomennya. Mereka bertanggungjawab atas penularan banyak virus, termasuk layu bercak daun pada tomat. Trips tembakau (Thrips tabaci) menyerang tanaman bawang merah, Cucurbita dan Crucifera.
4. Hemiptera
Suatu kelompok serangga penghisap dan penusuk, meliputi banyak hama sayuran penting. Ini mencakup:
Serangga bersisik (scale insects) dan kutu putih duduk (melekat) di permukaan tanaman. Mereka dapat seperti sisik, seperti gal, atau dalam hal kutu putih, tertutup oleh lapisan putih seperti lilin. Pengendalian ketiganya akan dipercepat dengan penambahan minyak parafin (white oil) pada insektisidanya. Mereka mempunyai rentang tanaman yang luas dan seringkali karena kurang hati-hati diintroduksi pada bahan tanaman. Mereka juga mengeluarkan embun madu dan dirawat oleh semut, yang lagi-lagi mengarah pada jamur jelaga. Kelompok ini biasanya tidak mengganggu sayuran yang tumbuh cepat, tetapi dapat menyerang yang tumbuh selama lebih dari tiga bulan; mereka lebih berbahaya pada pohon buah-buahan dan tanaman hias yang mengayu.
Kutu daun (aphids), biasanya dikenal para petani sayuran dan terutama pada bagian tunas-tunas muda. dimana mereka menghisap sari tanaman, bahkan beberapa kepik menyerang akar. Kelompok ini mengeluarkan cairan manis yang dikenal sebagai 'honey dew' (embun madu) dan substansi berlilin putih yang melindungi serangga terhadap semprotan. Embun madu menarik semut dan juga merupakan medium yang sangat baik untuk pertumbuhan berbagai jamur jelaga yang dapat menyebabkan kerugian kualitas yang sangat besar. Kutu (aphids) juga merupakan vektor penting banyak virus; Aphis fabae, misalnya dapat menularkan tiga puluh jenis virus, termasuk mosaik buncis dan mentimun. Mereka pada umumnya dapat dikendalikan dengan insektisida yang ditambah zat pembasah (wetting agent).
Lalat putih, adalah serangga kecil bertabur serbuk lilin putih. Yang paling terkenal adalah Bemisia tabaci yang mempunyai rentang inang yang luas, termasuk kerabat legum, Cruciferae, dan Cucurbita; mereka juga menularkan virus pada buncis dan tomat.
Berbagai kutu tanaman dan kutu perisai merupakan hama aktif sayuran dan pemakan cairan tanaman. Nezara viridula merupakan hama yang tersebar luas pada banyak sayuran tropika. Bahkan beberapa jenis kutu memiliki warna yang cantik.
Wereng (jassids) adalah serangga pemalu yang sering tidak diperhatikan, tetapi beberapa spesies seperti Cicadulina spp merupakan vektor virus garis pada jagung di Afrika dan beberapa bagian Asia. Empoasca lybica menyerang okra, tomat, terong, buncis, dan Cucurbita di beberapa bagian Afrika dan Timur Tengah.
5. Lepidoptera
Ini adalah ngengat dan kupu-kupu yang ulatnya menyebabkan kerusakan berat dengan memakan daun dan menggerek ke dalam buah serta jaringan-jaringan batang. Seperti pada banyak kelompok lain, mereka dapat cepat mendapatkan ketahanan terhadap zat-zat kimia modern, dan yang kemudian merupakan masalah dalam pengendalian. Oleh karena itu, kebersihan merupakan hal yang penting. Sekali hama ini mencapai taraf dewasa, pengendaliannya akan jauh lebih sulit dan buah menjadi rusak sehingga tidak dapat dipasarkan. Kadang-kadang terjadi (outbreaks) perjangkitan epidemik ulat-ulat pemakan daun. Ini cukup mudah dikendalikan pada taraf muda dengan insektisida kontak. Dalam skala kecil, dapat dipertimbangkan untuk memungutnya dengan tangan dan meremas massa telur-telurnya, misalnya pada kupu kubis.
6. Coleoptera
Berbagai kumbang menyerang tanaman baik dalam bentuk dewasa maupun larvanya. Mereka biasanya menggigit jaringan dan seringkali makan pada malam hari. Larvanya dapat menggerek ke dalam jaringan dan daun. Larva kelompok 'cockchafers' (kumbang keabu-abuan), yang merupakan tempayak putih terkenal dengan kerakusan selera makan akar tanaman, mereka sulit untuk dikendalikan.
7. Diptera
Lalat buncis (Ophiomyia phaseoli), yang belatungnya menyerang leher akar dan tangkai daun buncis, dan berbagai lalat buah (Dacus spp,.) yang menyerang Cucurbita merupakan hama lalat utama pada sayuran. Mereka dapat dikendalikan dengan zat-zat kimia, tetapi kebersihan jauh lebih penting.
8.Hymenoptera
Semut mempengaruhi sayuran terutama karena merawat berbagai Hemiptera, Athalia spp. terkenal sebagai hama Cruciferae di Afrika Timur. Pengendalian dengan penyemprotan sarangnya dengan DDT (tetapi DDT telah dilarang di banyak negara dan bahkan bila penggunaannya diizinkan, harus digunakan sesedikit mungkin).
Pembahasan tentang Epriophydiae, Tikus dan Mamalia lainnya, serta siput dan keong akan dibahas pada tulisan selanjutnya.
Ada delapan ordo yang paling penting dari serangga, maka pada tulisan ini akan dibahas secara tuntas ordo-ordo yang dimaksud.
1. Orthoptera
Merupakan hama yang mengunyah, dan mencakup belalang, jangkrik (locust), dan orong-orong. Mereka merupakan serangga yang sangat aktif dan dapat sangat mengganggu dalam usaha pertanian yang berdekatan dengan hutan atau padang rumput liar. Orong-orong menerowong di bawah permukaan tanah dan memakan akar-akar tanaman.
2. Isoptera
Rayap adalah contoh dari ordo ini, merupakan endemik di daerah tropika, tetapi biasanya merupakan hama dari bangunan kayu, tonggak pagar, para-para dan sebagainya. Mereka juga menyerang tanaman berkayu terutama tanaman yang lemah.
3. Thysanoptera
Contohnya, trips. Merupakan serangga penusuk dan penghisap kecildengan panjang 1 - 10 mm, dan biasanya kekuningan, coklat atau hitam. Mereka mempunyai sayap, tetapi biasanya berjalan di atas jaringan tanaman. Beberapa sangat aktif dan dikenali dari kebiasaannya membalik ke atas ujung abdomennya. Mereka bertanggungjawab atas penularan banyak virus, termasuk layu bercak daun pada tomat. Trips tembakau (Thrips tabaci) menyerang tanaman bawang merah, Cucurbita dan Crucifera.
4. Hemiptera
Suatu kelompok serangga penghisap dan penusuk, meliputi banyak hama sayuran penting. Ini mencakup:
Serangga bersisik (scale insects) dan kutu putih duduk (melekat) di permukaan tanaman. Mereka dapat seperti sisik, seperti gal, atau dalam hal kutu putih, tertutup oleh lapisan putih seperti lilin. Pengendalian ketiganya akan dipercepat dengan penambahan minyak parafin (white oil) pada insektisidanya. Mereka mempunyai rentang tanaman yang luas dan seringkali karena kurang hati-hati diintroduksi pada bahan tanaman. Mereka juga mengeluarkan embun madu dan dirawat oleh semut, yang lagi-lagi mengarah pada jamur jelaga. Kelompok ini biasanya tidak mengganggu sayuran yang tumbuh cepat, tetapi dapat menyerang yang tumbuh selama lebih dari tiga bulan; mereka lebih berbahaya pada pohon buah-buahan dan tanaman hias yang mengayu.
Kutu daun (aphids), biasanya dikenal para petani sayuran dan terutama pada bagian tunas-tunas muda. dimana mereka menghisap sari tanaman, bahkan beberapa kepik menyerang akar. Kelompok ini mengeluarkan cairan manis yang dikenal sebagai 'honey dew' (embun madu) dan substansi berlilin putih yang melindungi serangga terhadap semprotan. Embun madu menarik semut dan juga merupakan medium yang sangat baik untuk pertumbuhan berbagai jamur jelaga yang dapat menyebabkan kerugian kualitas yang sangat besar. Kutu (aphids) juga merupakan vektor penting banyak virus; Aphis fabae, misalnya dapat menularkan tiga puluh jenis virus, termasuk mosaik buncis dan mentimun. Mereka pada umumnya dapat dikendalikan dengan insektisida yang ditambah zat pembasah (wetting agent).
Lalat putih, adalah serangga kecil bertabur serbuk lilin putih. Yang paling terkenal adalah Bemisia tabaci yang mempunyai rentang inang yang luas, termasuk kerabat legum, Cruciferae, dan Cucurbita; mereka juga menularkan virus pada buncis dan tomat.
Berbagai kutu tanaman dan kutu perisai merupakan hama aktif sayuran dan pemakan cairan tanaman. Nezara viridula merupakan hama yang tersebar luas pada banyak sayuran tropika. Bahkan beberapa jenis kutu memiliki warna yang cantik.
Wereng (jassids) adalah serangga pemalu yang sering tidak diperhatikan, tetapi beberapa spesies seperti Cicadulina spp merupakan vektor virus garis pada jagung di Afrika dan beberapa bagian Asia. Empoasca lybica menyerang okra, tomat, terong, buncis, dan Cucurbita di beberapa bagian Afrika dan Timur Tengah.
5. Lepidoptera
Ini adalah ngengat dan kupu-kupu yang ulatnya menyebabkan kerusakan berat dengan memakan daun dan menggerek ke dalam buah serta jaringan-jaringan batang. Seperti pada banyak kelompok lain, mereka dapat cepat mendapatkan ketahanan terhadap zat-zat kimia modern, dan yang kemudian merupakan masalah dalam pengendalian. Oleh karena itu, kebersihan merupakan hal yang penting. Sekali hama ini mencapai taraf dewasa, pengendaliannya akan jauh lebih sulit dan buah menjadi rusak sehingga tidak dapat dipasarkan. Kadang-kadang terjadi (outbreaks) perjangkitan epidemik ulat-ulat pemakan daun. Ini cukup mudah dikendalikan pada taraf muda dengan insektisida kontak. Dalam skala kecil, dapat dipertimbangkan untuk memungutnya dengan tangan dan meremas massa telur-telurnya, misalnya pada kupu kubis.
6. Coleoptera
Berbagai kumbang menyerang tanaman baik dalam bentuk dewasa maupun larvanya. Mereka biasanya menggigit jaringan dan seringkali makan pada malam hari. Larvanya dapat menggerek ke dalam jaringan dan daun. Larva kelompok 'cockchafers' (kumbang keabu-abuan), yang merupakan tempayak putih terkenal dengan kerakusan selera makan akar tanaman, mereka sulit untuk dikendalikan.
7. Diptera
Lalat buncis (Ophiomyia phaseoli), yang belatungnya menyerang leher akar dan tangkai daun buncis, dan berbagai lalat buah (Dacus spp,.) yang menyerang Cucurbita merupakan hama lalat utama pada sayuran. Mereka dapat dikendalikan dengan zat-zat kimia, tetapi kebersihan jauh lebih penting.
8.Hymenoptera
Semut mempengaruhi sayuran terutama karena merawat berbagai Hemiptera, Athalia spp. terkenal sebagai hama Cruciferae di Afrika Timur. Pengendalian dengan penyemprotan sarangnya dengan DDT (tetapi DDT telah dilarang di banyak negara dan bahkan bila penggunaannya diizinkan, harus digunakan sesedikit mungkin).
( Semut dari Ordo Hymenoptera) |
Pembahasan tentang Epriophydiae, Tikus dan Mamalia lainnya, serta siput dan keong akan dibahas pada tulisan selanjutnya.