Salah satu bagian dari proses produksi pertanian yang kadang dianggap sepele tetapi penting untuk mendapatkan hasil pertanian yang baik adalah ketersediaan benih yang bermutu baik. Benih yang baik merupakan hal yang mutlak untuk keberhasilan sistem produksi semua jenis tanaman khususnya untuk sayuran, yang kualitas serta keragaman hasilnya sangat penting dalam hal pemasarannya kepada konsumen. Bagaimanapun usaha pemeliharaan yang baik dan masukan bahan kimiawi mahal yang dicurahkan tidak akan dapat mengatasi hambatan awal dikarenakan penggunaan benih yang berkualitas jelek. Beberapa petani menjual hasil terbaik dari pertaniannya dan menyimpan yang terjelek untuk benih, suatu yang berlawanan dengan apa yang seharusnya diperbuat. Cara yang demikian ini hanya akan menyebabkan penurunan kualitas dan hasil untuk pertanaman selanjutnya yang pada akhirnya akan menurunkan keuntungan bagi petani.
Salah satu cara untuk mengetahui apakah benih yang akan digunakan merupakan benih yang bermutu baik atau jelek adalah dengan melakukan pengujian benih. Pengujian benih sederhana dapat menunjukkan kemampuan perkecambahan sebenarnya dan vigor dari persediaan benih dan apakah takaran penyebaran perlu ditingkatkan sehingga populasi tanaman yang tepat dapat tercapai, sehingga hasil lanjutannya jika keadaan lain-lain tepat dalam usaha pertanamannya maka dapat diperoleh hasil maksimum. Tidak masuk akal jika menyebar atau menanam benih dengan daya kecambah rendah, dengan mengharapkan adanya keajaiban yang akan mengatasi cacat dasar dari benih. Dalam praktiknya, keajaiban seperti itu jarang terjadi dan rencana pertanian yang didasarkan pada pada harapan tersebut biasanya mahal dan mengecewakan.
Petani dapat menguji benihnya sendiri dengan cara menaruh 100 benih di atas media yang basah seperti kapas, kertas koran atau pasir basah. Tergantung dari jenis tanamannya, dalam satu sampai dua minggu dapat diperoleh perkiraan yang layak dari persentase tanaman yang tumbuh normal. Semai yang abnormal dalam bentuk apapun tidak dihitung.
Dapat pula dibuat semacam desikator atau alat sederhana untuk pengujian benih dengan cara: menyiapkan stoples kaca bening, pada dasarnay dimasukkan bahan pengering (desiccant) berupa silica gel (butiran berwarna biru yang harus diovenkan terlebih dahulu hingg berwarna pink cerah, biasanya dijual di toko-toko kimia) atau menggunakan biji buncis kering yang telah diovenkan terlebih dahulu sampai kering. Kemudian lapisan di atasnya dipasangi dasar lengas dari kardus atau lempeng logam, kemudian ditaruh beberapa bungkus benih yang telah dibuka dibagian atasnya (jangan dilipat, biarkan terbuka), dan terakhir di tutup rapat agar kedap udara.