Bercocok Tanam Kacang Panjang (Vigna sesquipedalis)


Kacang panjang adalah salah satu sayuran pasar yang penting di daerah dataran rendah tropika, dapat ditanam dihampir semua jenis tanah, akan tetapi dapat memberikan hasil yang lebih baik pada tanah lempung daripada tanah gambut. Kacang panjang tidak memerlukan kapur kecuali jika tanahnya sangat masam; di tanah gambur dengan pH di bawah 5,0 dianjurkan 1 ton/ha per tahun. 

Budidaya

Budidaya kacang panjang dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Kacang panjang dapat ditanam dengan para-para kerangka A atau pancang-pancang sepanjang 2 m, dengan jarak 60 cm dalam dua baris pada bedengan dengan lebar 1,2 m. 
2. Dua benih sebaiknya ditanam pada pangkal setiap pancang. Melakukan perendaman benih beberapa jam sebelum tanam akan mempercepat perkecambahan dan keberhasilan pertanaman. Untuk mendapatkan pertumbuhan tajuk penuh.
3. Penyulaman tempat-tempat yang kosong, harus dilakukan dalam satu minggu. Seperti pada sayuran lain, merupakan hal yang baik untuk menanam tanaman cadangan dalam kantong plastik atau polibag. Setiap benih yang mati dapat dapat segera disulam dengan tanaman lain dari tempat cadangan yang mempunyai umur yang sama. Ini akan menjamin tidak adanya perbedaan umur kemasakan.
4. Kacang panjang memanjat dengan cara melilit dan cenderung tergelincir ke bawah jika pancang para-paranya terlalu licin. Beberapa paku yang dipasang pada pancang akan membantu pemanjatan sulur. Jika pancang dibuat dari batang bercabang, maka canag-cabang tersebut dapat dipangkas dengan meninggalkan sisa-sisa ranting 4 - 5 cm sepanjang seluruh panjang cabang. Tanaman harus diikat pada pancang selama beberapa minggu pertama sampai mereka dapat memanjat dengan baik.

Anjuran pemupukan untuk mendapatkan hasil yang baik selama jangka waktu yang panjang adalah sebagai berikut:
1. Pupuk kandang atau pupuk kompos lainnya diperlukan sebanyak 20 ton/ha sekali setahun, bersama dengan 200 kg pupuk majemuk dengan perbandingan 12:12:17:2 + UM dan 100 kg kiserit setiap hektar yang dibagi dalam 5 kali dosis yang sama pada waktu tanaman berumur 2, 4, 6 dan 8 minggu.
2. Tanpa bahan organik, pupuk yang digunakan adalah 200 kg pupuk majemuk, 300 KCl, 200 kg urea, 400 kg superfosfat dan 100 kg kiserit per ha, cara pemberiannya seperti di atas.

Kekurangan magnesium sering terjadi pada kacang tanah, dengan demikian kiserit merupakan komponen penting dari perencanaan pemupukan. Jika magnesium tidak diberikan pada bedeng pertanaman komersial, hasil akan menurun setelah dua kali pertanaman berurutan. Larutan sulfat magnesium (5%) dapat juga disemprotkan pada daun.
Kacang panjang cukup tahan  dan tidak memerlukan penyiraman setiap hari pada tanah dengan lapisan yang dalam. Pada cuaca kering penyiraman dilakukan dua kali seminggu, dengan kepastian pembasahan  yang baik sudah cukup.

Perlindungan Tanaman

Penyakit karat (Uromyces appendiculatus) dan penyakit tepung (Oidium spp) merupakan dua penyakit yang paling berat saat cuaca kering; Bayleton dapat mengendalikan keduanya. Penyakit jamur lainnya adlaah bercak daun Cercospora canescens dan Ascochyta phaseolorum, yang lazim tetapi biasanya tidak terlalu mengganggu. Di daerah lembab yang lebih basah penyakit hawar jaring (web blight) (Thanatephorus cucumeris) dan busuk daun dan buah (Choanephora cucurbitarum) memerlukan pengendalian dengan fungisida spektrum lebar

Penyakit mozaik virus (penyakit kuning) adalah penyakit yang paling berat, ditularkan oleh kumbang dan menyebabkan gejala burik berat, distorsi, dan nekrosis apikal Terjadi penurunan besar hasil bahkan kematian tanaman. Penyakit ini juga tertular pada benih sehingga merupakan keharusan untuk menggunakan benih bersih, yang pemilihannnya harus dari tanaman yang paling kuat dan sehat. Kebersihan, pengendalian vektor dan penggunaan benih sehat akan dapat mengendalikan penyakit ini dengan baik. Cara pengendalian yang lebih rinci dapat dilihat disini.

Lalat buah tidak begitu berat pada tanaman ini dibandingkan dengan buncis, tetapi meskipun demikian memerlukan pengendalian strategis karena larvanya dapat menyebabkan terbelahnya batang tanaman yang sedang tumbuh. Perlakuan tanah pada waktu tanam dengan insektisida sistemik seperti carbofuran atau diazinon akan mengendalikan hama ini. Untuk tanaman yang lebih dewasa mungkin diperlukan penyemprotan insektisida sistemik (misalnya Dimecron). Hama lain adalah afid ( yang juga menularkan beberapa virus), berbagai kumbang dan ulat pemakan daun dan ulat tanah. Pengendalian mungkin diperlukan tetapi ketika pemetikan telah dimulai bahan kimia harus digunakan secara hati-hati, gunakan hanya yang memerlukan jangka waktu kerja yang pendek saja.

Untuk pengendalian gulma dianjurkan menggunakan Basagran, Amex, Amiben dan Pregard.

Menanam-Tanaman
(Sumber foto: produknaturalnusantara.com)