Selada daun hampir sama seperti kubis, tetapi yang membedakan keduanya adalah selada daun tidak membentuk krop atau kepala keras seperti pada kubis, biasanya ditanam di daerah dengan suhu yang dingin dengan ketinggian tempat mencapai 1500 meter dari permukaan laut. Biasanya dimakan dengan cara dijadikan lalapan atau dimasak terlebih dahulu.
Budidaya
Di dataran rendah tropika dianjurkan benih ditanam terlebih dahulu dipersemaian dan kemudian dipindah tanam ke lapangan jika tanaman semai telah mencapai ketinggian 5 - 6 cm. Jika budidaya dilakukan pada tanah masam atau tanah gambut dengan nilai pH 4,5 maka tanah harus diberikan kapur dengan dosis 4 ton per ha.
Jarak tanam yang disarankan untuk pertanaman selada adalah 20 x 30 cm dan diberikan sedikit naungan selama minggu pertama pertanaman. Pemupukan dapat diberikan dengan dosis yang sama seperti untuk kubis daun Cina. Penyiraman juga diperlukan untuk tanaman selada ini, lakukan penyiraman ringan saja tapi teratur. Pertanaman selada dapat dipanen pada umur 5 - 6 minggu di dataran rendah tropika dan 8 - 12 minggu diperlukan jika di daerah dengan suhu yang lebih dingin tapi tergantung dari kultivarnya.
Perlindungan Tanaman
Hama yang paling menyusahkan untuk tanaman selada adalah siput, untuk mengatasinya dapat digunakan pelet metaldehida dengan dosis sesuai dengan kebutuhan dan jangan berlebihan. Selain itu dapat juga menggunakan abu dapur atau kapur tohor yang ditempatkan melingkar di sekitar batang tanaman. Rebah semai juga merupakan hal yang umum terjadi pada saat persemaian, jika memungkinkan gunakan tanah yang telah disterilkan untuk persemaiannya. Sebaiknya melakukan penyiraman dengan hati-hati, jika rebah semai ini muncul gunakan fungisida tembaga (dengan dosis 50 gr dalam 5 liter air). Penyakit bercak daun biasa (Cercospora longissima) dan Botritys cinerea yang dapat menyebabkan busuk daun parah, memerlukan pengendalian dengan menggunakan fungisida spektrum lebar.
(Sumber foto: yogya.litbang.deptan.go.id) |