Teknik Cara Budidaya Jambu Biji / Jambu Batu (Psidium guajava L.) Lengkap


Teknik Cara Budidaya Jambu Biji / Jambu Batu (Psidium guajava L.) Lengkap - Untuk artikel tentang PEDOMAN TEKNIK MENANAM JAMBU BIJI/ JAMBU BATU akan disampaikan peta halamannya adalah sebagai berikut: 

1. SEJARAH SINGKAT JAMBU BIJI/ JAMBU BATU
2. JENIS TANAMAN JAMBU BIJI/ JAMBU BATU
3. MANFAAT TANAMAN JAMBU BIJI/ JAMBU BATU
4. SENTRA PENANAMAN JAMBU BIJI/ JAMBU BATU
5. SYARAT TUMBUH JAMBU BIJI/ JAMBU BATU
6. PEDOMAN BUDIDAYA JAMBU BIJI/ JAMBU BATU
7. HAMA & PENYAKIT JAMBU BIJI/ JAMBU BATU
8. PANEN JAMBU BIJI/ JAMBU BATU
9. PASCAPANEN JAMBU BIJI/ JAMBU BATU
10. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA TANAMAN JAMBU BIJI/ JAMBU BATU
11. STANDAR PRODUKSI JAMBU BIJI/ JAMBU BATU

Teknik Cara Budidaya Jambu Biji / Jambu Batu (Psidium guajava L.) Lengkap

Teknik Cara Budidaya Jambu Biji / Jambu Batu (Psidium guajava L.) Lengkap
Teknik Cara Budidaya Jambu Biji / Jambu Batu (Psidium guajava L.) Lengkap


1. SEJARAH SINGKAT JAMBU BIJI/ JAMBU BATU

Jambu biji adalah salah satu tanaman buah jenis perdu, dlm bahasa Inggris disebut Lambo guava. Tanaman ini berasal dr Brazilia Amerika Tengah, menyebar ke Thailand kemudian ke negara Asia lainnya seperti Indonesia. Hingga saat ini telah dibudidayakan & menyebar luas di daerah-daerah Jawa. Jambu biji sering disebut juga jambu klutuk, jambu siki, atau jambu batu. Jambu tersebut kemudian dilakukan persilangan melalui stek atau okulasi dgn jenis yg lain, sehingga akhirnya mendapatkan hasil yg lebih besar dgn keadaan biji yg lebih sedikit bahkan tidak berbiji yg diberi nama jambu Bangkok karena proses terjadinya dr Bangkok. - SEJARAH SINGKAT JAMBU BIJI/ JAMBU BATU


2. JENIS TANAMAN JAMBU BIJI/ JAMBU BATU

Dari sejumlah jenis jambu biji, terdapat beberapa varietas jambu biji yg digemari orang & dibudidayakan dgn memilih nilai ekonomisnya yg relatif lebih tinggi diantaranya:
    • Jambu sukun (jambu tanpa biji yg tumbuh secara partenokarpi & bila tumbuh dekat dgn jambu biji akan cenderung berbiji kembali).
    • Jambu bangkok (buahnya besar, dagingnya tebal & sedikit bijinya, rasanya agak hambar). Setelah diadakan percampuran dgn jambu susu rasanya berubah asam-asam manis.
    • Jambu merah.
    • Jambu pasar minggu.
    • Jambu sari.
    • Jambu apel.
    • Jambu palembang.
    • Jambu merah getas. - JENIS TANAMAN JAMBU BIJI/ JAMBU BATU

    3. MANFAAT TANAMAN JAMBU BIJI/ JAMBU BATU
      • Sebagai makanan buah segar maupun olahan yg mempunyai gizi & mengandung vitamin A & vitamin C yg tinggi, dgn kadar gula 8%. Jambu biji mempunyai rasa & aroma yg khas disebabkan oleh senyawa eugenol.
      • Sebagai pohon pembatas di pekarangan & sebagai tanaman hias.
      • Daun & akarnya juga dpt digunakan sebagai obat tadisional.
      • Kayunya dpt dibuat berbagai alat dapur karena memilki kayu yg kuat & keras. - MANFAAT TANAMAN JAMBU BIJI/ JAMBU BATU

        4. SENTRA PENANAMAN JAMBU BIJI/ JAMBU BATU
        Jambu biji dibudidayakan di negara-negara seperti Jepang, Malaysia, Brazilia & lain-lain. Di Indonesia, Pulau Jawa merupakan sentra penanaman buah jambu terbesar antara lain di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah DI Yogyakarta, & Jawa Timur. Sentra produksi yg lain adalah Sumatera & Kalimantan. Pada tahun-tahun terakhir ini jambu biji telah berkembang & kemudian muncul jambu Bangkok yg dibudidayakan di kota Kleri, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. - SENTRA PENANAMAN JAMBU BIJI/ JAMBU BATU


        5. SYARAT TUMBUH JAMBU BIJI/ JAMBU BATU

        5.1. Iklim Yang Cocok Untuk Budidaya Jambu Biji/ Jambu Batu
          • Dalam budidaya tanaman jambu biji angin berperan dlm penyerbukan, namun angin yg kencang dpt menyebabkan kerontokan pada bunga.
          • Tanaman jambu biji merupakan tanaman daerah tropis & dpt tumbuh di daerah sub-tropis dgn intensitas curah hujan yg diperlukan berkisar antara 1000-2000 mm/tahun & merata sepanjang tahun.
          • Tanaman jambu biji dpt tumbuh berkembang serta berbuah dgn optimal pada suhu sekitar 23-28 derajat C di siang hari. Kekurangan sinar matahari dpt menyebabkan penurunan hasil atau kurang sempurna (kerdil), yg ideal musim berbunga & berbuah pada waktu musim kemarau yaitu sekitar bulan Juli-September sedang musim buahnya terjadi bulan Nopember-Februari bersamaan musim penghujan.
          • Kelembaban udara sekeliling cenderung rendah karena kebanyakan tumbuh di dataran rendah & sedang. Apabila udara mempunyai kelembaban yg rendah, berarti udara kering karena miskin uap air. Kondisi demikian cocok untuk pertumbuhan tanaman jambu biji.
          5.2. Media Tanam Budidaya Jambu Biji / Jambu Batu
            • Tanaman jambu biji sebenarnya dpt tumbuh pada semua jenis tanah.
            • Jambu biji dpt tumbuh baik pada lahan yg subur & gembur serta banyak mengandung unsur nitrogen, bahan organik atau pada tanah yg keadaan liat & sedikit pasir.
            • Derajat keasaman tanah (pH) tidak terlalu jauh berbeda dgn tanaman lainnya, yaitu antara 4,5-8,2 & bila kurang dr pH tersebut maka perlu dilakukan pengapuran terlebih dahulu.
            5.3. Ketinggian Tempat
            Jambu biji dpt tumbuh subur pada daerah tropis dgn ketinggian antara 5-1200 m dpl. - SYARAT TUMBUH JAMBU BIJI/ JAMBU BATU


            6. PEDOMAN BUDIDAYA JAMBU BIJI/ JAMBU BATU

            6.1. Pembibitan Jambu Biji / Jambu Batu
            Pembibitan pohon jambu biji dilakukan melalui sistem pencangkokan & okulasi, walaupun dpt juga dilakukan dgn cara menanam biji dgn secara langsung.

            1) Persyaratan Benih Jambu Biji / Jambu Batu

            Benih yg diambil biasanya dipilih dr benih-benih yg disukai oleh masyarakat konsumen yg merupakan bibit unggulan seperti jambu bangkok. Bibit yg baik antara lain yg berasal dari:
              • Buah yg sudah cukup tua.
              • Buahnya tidak jatuh hingga pecah.
              • Pengadaan bibit lebih dr satu jenis untuk menjamin kemungkinan adanya persarian bersilang.
                2) Penyiapan Benih Jambu Biji / Jambu Batu

                Setelah buah dikupas & diambil bijinya, lalu disemaikan dgn jalan fermentasi biasa (ditahan selama 1-2 hari) sesudah itu di angin-anginkan selama 24 jam (sehari semalam). Biji tersebut direndam dgn larutan asam dgn perbandingan 1:2 dr air & larutan asam yg terdiri dr asam chlorida (HCl) 25% Asam Sulfat (H2S04) BJ : 1.84, caranya direndam selama 15 menit kemudian dicuci dgn air tawar yg bersih sebanyak 3 kali berulang/dengan air yg mengalir selama 10 menit, kemudian dianginkan selama 24 jam. Untuk menghidari jamur, biji dpt dibalur dgn larutan Dithane 45, Attracol 70 WP atau fungisida lainnya. Setelah batang pokok telah mencapai ketinggia 5-6 meter bibit yg disemaikan baru dpt dilakukan okulasi /cangkok yg kira-kira telah bergaris tengah 1cm & tumbuh lurus, kemudian dgn menggunakan pisau okulasi dilakukan pekerjaan okulasi & setelah selesai pencangkokan ditaruh dlm media tanah baik dlm bedengan maupun didalam pot/kantong plastik, setelah tanaman sudah cukup kuat baru dipindah kelokasi yg telah disiapkan. 

                3) Teknik Penyemaian Benih Jambu Biji / Jambu Batu

                Pilih lahan yg gembur & sudah mendapat pengairan serta mudah dikeringkan disamping itu mudah diawasi untuk penyemaian. Cara penyemaian adalah sebagai berikut: tanah dicangkul sedalam 20-30 cm sambil dibersihkan dr rumput-rumput, batu-batu & sisa pepohonan & benda keras lainnya, kemudian tanah dihaluskan sehingga menjadi gembur & dibuat bedengan yg berukuran lebar 3-4 m & tinggi sekitar 30 cm, panjang disesuaikan dgn lahan yg idel sekitar 6-7 m, dgn keadaan bedengan membujur dr utara ke selatan, supaya mendapatkan banyak sinar matahari, dgn jarak antara bedeng 1 m, & untuk menambah kesuburan dpt diberi pupuk hijau, kompos/pupuk kandang sebanyak 40 kg dgn keadaan sudah matang & benih siap disemaikan. Selain melalui proses pengecambahan biji juga dpt langsung ditunggalkan pada bedeng-bedang yg sudah disiapkan, untuk menyiapkan pohon pangkal lebih baik melalui proses pengecambahan, biji-biji tersebut ditanam pada bedeng-bedeng yg berjarak 20-30 cm setelah berkecambah sekitar umur 1-2 bulan, sudah tumbuh daun sekitar 2-3 helai maka bibit dpt dipindahkan dr bedeng persemaian ke bedeng penanaman. Setelah mencapai keinggian 5-6 m, kurang lebih telah berumur 6-9 bulan pencangkokan atau okulasi dpt dimulai dgn mengerat cabang sepanjang 10-15 cm kemudian diberi media tanah yg telah diberi pupuk kandang, kemudian dibalut dgn sabut kelapa atau plastik yg telah diberi lubang-lubang sirkulasi, kemudian diikat dgn tali plastik supaya menjaga petumbuhan akar tidak mengalami hambatan. Akar akan tumbuh dgn cepat, sekitar 2-3 bulan. Mulai dlakukan okulasi dgn mata tangkai yg telah berumur 1 th, melalui cara Forkert yng disempurnakan, dgn lebar 0,8 cm setinggi 10 cm dr permukaan tanah, setelah dikupas kulitya sebesar 2/3 pada bagian bibir kulit & setelah berumur 2-3 minggu tali dilepas jika kelihatan mata tetap konndisi hijau, okulasi dianggap berhasil & pohon pangkal diatas okulasi setinggi 5 cm direndahakan supaya memberi kesempatan mata terebut untuk berkembang & setelah itu pohon pangkal dipotong, bibit hasil okulasi dpt dipindah pada pot-pot atau kantong plastik, kemudian dilakukan pemotongan pada akar tunggang sedikit supaya akar akan lebih cepat berkebang. Setelah itu baru dilakukan penanaman dlm lobang-lobang bedengan yg telah dipersiapkan.

                4) Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian

                Pemberian pupuk kandang sebelum disemaikan akan lebih mendorong pertumbuhan benih secara cepat & merata, setelah bibit mulai berkecambah sekitar umur 1-1,5 bulan dilakukan penyiraman dgn menggunakan larutan Atoik 0,05-0,1% atau Gandasil D 0,2%, untuk merangsang secara langsung pada daun & akar, sehingga memberikan kekuatan vital untuk kegiatan pertumbuhan sel. Setelah itu dilakukan penyiraman pagi-sore secara rutin, hingga kecambah dipindah ke bedeng pembibitan, penyiraman dilakukan cukup 1 kali tiap pagi hari sampai menjelang mata hari terbit, alat yg digunakan "gembor" supaya penyiraman dpt merata & tidak merusak bedengan, diusahakan supaya air dpt menembus sedalam 3-4 cm dr permukaan. Selanjutnya dilakukan pendangiran bedengan supaya tetap gembur, dilakukan setiap 2-3 minggu sekali, rumput yg tumbuh disekitarnya supaya disiangi, hindarkan dr serangan hama & penyakit, sampai umur kurang lebih 1 tahun, baru setelah itu dpt dilakukan pengokulasian dgn sistem Fokert yg sudah disempurnakan, sebelum dilakukan okulasi daun-daun pohon induk yg telah dipilih mata kulitnya dirontokkan, kemudian setelah penempelan mata kulit dilakukan, ditunggu sampai mata kulit itu tumbuh tunas, setelah itu batang diatas tunas baru pada pohon induk di pangkas, kemudian rawat dgn penyiraman 2 kali sehari & mendangir serta membersihkan rumput-rumput yg ada disekitarnya. pemberian pupuk daun dgn Gundosil atau Atonik diberikan setiap 2 minggu sekali selama 4 bulan dgn cara disemprotkan melalui daun, tiap tanaman disemprot 50 cc larutan.

                5) Pemindahan Bibit Jambu Biji / Jambu Batu

                Cara pemindahan bibit yg telah berkecambah atau telah di cangkok maupun diokulasi dpt dgn mencungkil atau membuka plastik yg melekat pada media penanaman dgn cara hati-hati jangan sampai akar menjadi rusak, & pencungkilan dilakukan dgn kedalaman 5 cm, agar tumbuh akar lebih banyak maka dlm penanaman kembali akar tunggangnya dipotong sedikit untuk menjaga terjadinya penguapan yg berlebihan, kemudian lebar daun dipotong separuh. Ditanam pada bedeng pembibitan dgn jarak 6-7 m & ditutupi dgn atap yg dipasang miring lebih tinggi di timur, dgn harapan dpt lebih banyak kena sinar mata hari pagi. & dilakukan penyiraman secara rutin tiap hari 2 kali, kecuali ditanam pada musim penghujan.

                6.2. Pengolahan Media Tanam Jambu Biji / Jambu Batu

                1) Persiapan

                Sebagai salah satu syarat dlm mempersiapkan lahan kebun buah-buahan khususnya Jambu biji dipilih tanah yg subur, banyak mengandung unsur nitrogen, meskipun pada daerah perbukitan tetapi tanahnya subur, dilakukan dgn cara membuat sengkedan (teras) pada bagian yg curam, kemudian untuk menggemburkan tanah perlu di bajak atau cukup dicangkul dgn kedalaman sekitar 30 cm secara merata. Selanjutnya diberi pupuk kandang dgn dosis 40 kg/m persegi, kemudian dibuatkan bedengan dgn ukuran 1,20 m yg panjangnya disesuaikan dgn ukuran yg diperlukan.

                2) Pembukaan Lahan

                Tanah yg akan dipergunakan untuk kebun jambu biji dikerjakan semua secara bersama, tanaman pengganggu seperti semak-semak & rerumputan dibuang, & benda-benda keras disingkirkan kemudian tanah dibajak atau dicangkul dalam, dgn mempertimbangkan bibit yg mau ditanam. Bila bibit berasal dr cangkokan pengolahan tanah tidak perlu terlalu dlm (30 cm), tetapi bila hasil okulasi perlu pengolahan yg cukup dlm (50 cm). Kemudian dibuatkan saluran air selebar 1 m & ke dlm disesuaikan dgn kedalaman air tanah, guna mengatasi sistem pembuangan air yg kurang lancar. Tanah yg kurus & ukurang humus/ tanah cukup liat diberikan pupuk hijau yg dibuat dgn cara mengubur ranting-ranting & dedaunan dgn kondisi seperti ini dibiarkan selama kurang lebih 1 tahun sebelumnya. Kemudian dilakukan pemupukan sebanyak 2 kaleng minyak tanah (4 kg) per meter persegi. Dilanjutkan pembuatan bedengan sesuai dgn kebutuhan. 

                3) Pembentukan Bedengan

                Tanah yg telah gembur, dibuatkan bedang-bedang yg berukuran 3 m lebar, panjang sesuai dgn kebutuhan, tinggi sekitar 30 cm. Bagian atas tanah diratakan guna menopang bibit yg akan ditanam. Idealnya jarak baris penanaman benih sekitar 4 m, dipersiapakan jarak didalam baris bedengan sepanjang 2,5 m dgn keadaan membujur dr utara ke selatan, supaya mendapatkan banyak sinar matahari pagi, setelah diberi atap pelindung dgn jarak antara bedeng 1 m, untuk sarana lalu-lintas para pekerja & dpt digunakan sebagai saluran air pembuangan, untuk menambah kesuburan dpt diberi pupuk hijau, kompos/pupuk kandang yg sudah matang. Terkecuali apabila penanaman jenis jambu Bangkok menggunakan jarak tanaman antara 3 x 2 m.

                4) Pengapuran

                Pengapuran dilakukan apabila dataran yg berasal dr tambak & juga dataran yg baru terbentuk tidak bisa ditanami, selain tanah masih bersifat asam juga belum terlalu subur. Caranya dgn menggali lobang-lobang dgn ukuran 1 x 1 m, dasar lobang ditaburkan kapur sebanyak 0,5 liter untuk setiap lobang, guna menetralkan pH tanah hingga mencapai 4,5-8,2. Setelah 1 bulan dr penaburan kapur diberi pupuk kandang. 

                5) Pemupukan Jambu Biji / Jambu Batu

                Setelah jangka waktu 1 bulan dr pemberian kapur pada lubang-lubang yg ditentukan kemudian diberikan pupuk kandang dgn urutan pada bulan pertama diberi NPK dgn dosis 12:24:81 ons/pohon, bulan kedua dilakukan sama dgn bulan pertama, pada bulan ketiga diberi NPK dgn dosis 15:15:15 ons/pohon & bulan ke 4 sampai tanaman berbuah, supaya jambu tetap bebuah gunakan pupuk kandang yg sudah matang & ditanamkan sejauh 30 cm dr batang tanaman. Pemupukan merupakan bagian terpenting yg peggunaannya tidak dpt sembarangan, terlebih-lebih kalau menggunakan pupuk buatan seperti NPK, kalau dilakukan berlebihan akan berakibat adanya perubahan sifat dr pupuk menjadi racun yg akan membahayakan tanaman itu sendiri. 

                6.3. Teknik Penanaman Jambu Biji / Jambu Batu

                1) Penentuan Pola Tanaman

                Setelah terjadi proses perkecambahan biji yg telah cukup umur ditempatan pada bedeng-bedang yg telah siap. Juga penyiapan pohon pangkal sebaiknya melalui proses perkecambahan kemudian ditanam dgn jarak 20 x 30 cm setelah berkecambah & berumur 1-2 bulan atau telah tumbuh daun sebanyak 2- 3 helai maka bibit/zaeling dpt dipindahkan pada bedeng ke dua yg telah dibentuk selebar 3-4 m dgn jarak tanam 7-10 m dgn kedalaman sekitar 30- 40 cm, jarak antara bedeng selebar 1 m, didahului perataan tanah ditengah bedengan guna pembuatan lubang-lubang penanaman. Untuk menghindari sengatan sinar matahari secara langsung dibuat atap yg berbentuk miring lebih tinggi ke timur dgn maksud supaya mendapatkan sinar matahari pagi hari secara penuh.

                2) Pembuatan Lubang Tanaman

                Pembuatan lubang pada bedeng-bedeng yg telah siap untuk tempat penanaman bibit jambu biji yg sudah jadi dilakukan setelah tanah diolah secara matang kemudian dibuat lobang-lobang dgn ukuran 1 x 1 x 0,8 m yg sebaiknya telah dipersiapkan 1 bulan sebelumnya & pada waktu penggalian tanah yg diatas & yg dibawah dipisahkan, nantinya akan dipergunakan untuk penutup kembali lubang yg telah diberi tanaman, pemisahan tanah galian tersebut dibiarkan selama 1 minggu dimaksudkan agar jasad renik yg akan mengganggu tanaman musnah; sedangkan jarak antar lubang sekitar 7-10 m. 

                3) Cara Penanaman

                Setelah berlangsung selama 1 pekan lubang ditutup dgn susunan tanah seperti semula & tanah di bagian atas dikembalikan setelah dicampur dgn 1 blek (1 blek ± 20 liter) pupuk kandang yg sudah matang, & kira-kira 2 pekan tanah yg berada di lubang bekas galian tersebut sudah mulai menurun baru bibit jambu biji ditanam, penanaman tidak perlu terlalu dalam, secukupnya, maksudnya batas antara akar & batang jambu biji diusahakan setinggi permukaan tanah yg ada disekelilingnya. Kemudian dilakukan penyiraman secara rutin 2 kali sehari (pagi & sore), kecuali pada musim hujan tidak perlu dilakukan penyiraman.

                4) Lain-lain

                Pada awal penanaman di kebun perlu diberi perlindungan yg rangkanya dibuat dr bambu/bahan lain dgn dipasang posisi agak tinggi disebelah timur, agar tanaman mendapatkan lebih banyak sinar matahari pagi dr pada sore hari, & untuk atapnya dpt dibuat dr daun nipah, kelapa/tebu. Sebaiknya penanaman dilakukan pada awal musim penghujan, agar kebutuhan air dpt dipenuhi secara alamiah.

                6.4. Pemeliharaan Tanaman

                Meskipun penanaman jambu biji mampu tumbuh & menghasilkan tanpa perlu diperhatikan keadaan tanah & cuaca yg mempengaruhinya tetapi akan lebih baik apabila keberadaannya diperhatikan, karena tanaman yg diperhatikan dgn baik akan memberikan imbalan hasil yg memuaskan. 

                1) Penjarangan & Penyulaman

                Karena kondisi tanah telah gembur & mudah tanaman lain akan tumbuh kembali terutama Gulma (tanaman pengganggu), seperti rumput-rumputan & harus disiangi sampai radius 1,5-2 m sekeliling tanaman rambutan. Apabila bibit tidak tumbuh dgn baik segera dilakukan penggantian dgn bibit cadangan. & apabila tumbuh tanaman terlalu jauh jaraknya maka perlu dilakukan penyulaman & sebaliknya apabila tumbuhnya sangat berdekatan penjarangan. 

                2) Penyiangan

                Selama 2 minggu setelah bibit yg berasal dr cangkokan/ okulasi ditanam di lahan perlu penyiangan dilakukan hanya pada batang dahan tua (warna coklat) dgn dahan muda (warna hijau) & apabila buah terlalu banyak, tunas yg ada dlm satu ranting bisa dikurangi, dgn dikuranginya tunas yg tidak diperlukan akan berakibat buah menjadi besar & menjadi manis rasanya. Khusus jambu non biji dgn membatasi percabangan buahnya maksimal 3 buah setelah panjang 30-50 cm dilakukan pangkasan, & setelah tumbuh cabang tersier segera dilenturkan ke arah mendatar, guna untuk merangsang tunas bunga & buah yg akan tumbuh. 

                3) Pembubunan

                Supaya tanah tetap gembur & subur pada lokasi penanaman bibit jambu biji perlu dilakukan pembalikan & penggemburan tanah supaya tetap dlm keadaan lunak, dilakukan setiap 1 bulan sekali hingga tanaman bisa dianggap telah kuat betul.

                4) Perempalan

                Agar supaya tanaman jambu biji mendapatkan tajuk yg rimbun, setelah tanaman berumur 2 tahun segera dilakukan perempelan/ pemangkasan pada ujung cabang-cabangnya. Disamping untuk memperoleh tajuk yg seimbang juga berguna memberi bentuk tanaman, juga memperbanyak & mengatur produksi agar tanaman tetap terpelihara & pemangkasan juga perlu dilakukan setelah masa panen buah berakhir, dgn harapan agar muncul tajuk-tajuk baru sebagai tempat munculnya bunga baru pada musim berikutnya dgn hasil lebih meningkat atau tetap stabil keberadaannya.

                5) Pemupukan

                Untuk menjaga agar kesuburan lahan tanaman jambu biji tetap stabil perlu diberikan pupuk secara berkala dgn aturan:
                  • Pada tahun 0-1 umur penanaman bibit diberikan pada setiap pohon dgn campuran 40 kg pupuk kandang, 50 kg TSP, 100 gram Urea & 20 gram ZK dgn cara ditaburkan disekeliling pohon atau dgn jalan menggali di sekeliling pohon sedalam 30 cm & lebar antara 40-50 cm, kemudian masukkan campuran tersebut & tutup kembali dgn tanah galian sebelumnya. Tanaman bisa berbuah 2 kali setahun.
                  • Pemupukan tanaman umur 1-3 tahun, setelah tanaman berbuah 2 kali. Pemupukan dilakukan dgn NPK 250 gram/pohon, & TSP 250 gram/pohon, & seterusnya cara seperti ini dilakukan setiap 3 bulan sekali dgn TSP & NPK dgn takaran sama.
                  • Pemupukan tanaman umur 3 tahun keatas, Kalau pertumbuhan tanaman kurang sempurna, terutama terlihat pada pertumbuhan tuas hasil pemangkasan raning, berarti selain TSP & NPK dgn ukuran yg sama tanaman memerlukan pupuk kandang sebanyak 2 kaleng minyak per pohon. Cara pemupukan dilakukan dgn membuat torakan yg mengelilingi tanaman persis di bawah ujung tajuk dgn kedalaman sekitar 30-40 cm & pupuk segera di tanam dlm torakan tersebut & ditutup kembali dgn bekas galian terdahulu.
                    6) Pengairan & Penyiraman

                    Selama dua minggu pertama setelah bibit yg berasal dr cangkokan atau okulasi ditanam, penyiraman dilakukan sebanyak dua kali sehari, pagi & sore. & minggu-minggu berikutnya penyiraman dpt dikurangi menjadi satu kali sehari. Apabila tanaman jambu biji telah tumbuh benar-benar kuat frekuensi penyiraman bisa dikurangi lagi yg dpt dilakukan saat-saat diperlukansaja. & bila turun hujan terlalu lebat diusahakan agar sekeliling tanaman tidak tegenang air dgn cara membuat lubang saluran untuk mengalirkan air. Sebaliknya pada musim kemarau tanah kelihatan merekah maka diperlukan penyiraman dgn menggunakan pompa air 3 PK untuk lahan seluas kurang lebih 3000 m 2 & dilakukan sehari sekali tiap sore hari.

                    7) Waktu Penyemprotan Pestisida

                    Guna menjaga kemungkinan tumbuhnya penyakit atau hama yg ditimbulkan baik karena kondisi cuaca & juga dr hewan-hewan perusak, maka perlu dilakukan penyemprotan pestisida pada umumnya dgn nogos, antara 15-20 hari sebelum panen & juga perlu disemprot dgn sevin atau furadan terutama untuk menghindarkan adanya ulat jambu, tikus atau jenis semut-semutan, disamping itu penyemprotan dilakukan dgn fungisida jenis Delsene 200 MX guna memberantas cendawan yg akan mengundang hadirnya semut-semut.Disamping itu juga digunakan insektisida guna memberantas lalat buah & kutu daun disemprot 2 x seminggu & setelah sebulan sebelum panen penyemprotan dihentikan.

                    8) Pemeliharaan Lain

                    Untuk memacu munculnya bunga Jambu biji diperlukan larutan KNO3 (Kalsium Nitrat) yg akan mempercepat 10 hari lebih awal dr pada tidak diberi KNO3 & juga mempunyai keunggulan memperbanyak "dompolan" bunga (tandan) jambu biji pada setiap stadium (tahap perkembangan) & juga mempercepat pertumbuhan buah jambu biji, cara pemberian KNO3 dgn jalan menyemprotkan pada pucuk-pucuk cabang dgn dosis antara 2-3 liter larutan KNO3 untuk setiap 10 pucuk tanaman dgn ukuran larutan KNO3 adalah 10 gram yg dilarutkan dgn 1 liter pengencer teknis. - PEDOMAN BUDIDAYA JAMBU BIJI/ JAMBU BATU


                    7. HAMA & PENYAKIT JAMBU BIJI/ JAMBU BATU

                    7.1. Hama Jambu Biji / Jambu Batu
                    1. Ulat daun (trabala pallida)
                      • Pengendalian: dgn menggunakan nogos.
                    2. Ulat keket (Ploneta diducta).
                      • Pengendalian: sama dgn ulat daun.
                    3. Semut & tikus
                      • Pengendalian: dgn penyemprotan sevin & furadan.
                    4. Kalong & Bajing
                      • Keberadaan serangga ini dipengaruhi faktor lingkungan baik lingkungan biotik maupun abiotik. yg termasuk faktor biotik seperti persediaan makanan,
                      • Pengendalian: dgn menggunakan musuh secara alami.
                    5. Ulat putih
                      • Gejala: buah menjadi berwarna putih hitam,
                      • Pengendalian: dilakukan penyemprotan dgn insektisida yg sesuai sebanyak 2 kali seminggu hingga satu bulan sebelum panen penyemprotan dihentikan.
                    6. Ulat penggerek batang (Indrabela sp)
                      • Gejala: membuat kulit kayu & mampu membuat lobang sepanjang 30 cm;
                      • Pengendalian: sama dgn ulat putih.
                    7. Ulat jengkal (Berta chrysolineate)
                      • Ulat pemakan daun muda, berbentuk seperti tangkai daun berwarna cokelat & beruas-ruas
                      • Gejala: pinggiran daun menjadi kering, keriting berwarna cokelat kuning.
                      • Pengendalian: sama dgn ulat putih.
                    7.2. Penyakit Jambu Biji / Jambu Batu
                    1. Penyakit karena ganggang (Cihephaleusos Vieccons)
                      • Menyerang daun tua & muncul pada musim hujan.
                      • Gejala: adanya bercak-bercak kecil dibagian atas daun disertai serat-serat halus berwarna jingga yg merupakan kumpulan sporanya.
                      • Pengendalian: dgn menyempotakan fungisida seperti Dlsene 200 MX.
                    2. Jamur Ceroospora psidil , Jamur karat poccinia psidil, Jamur allola psidil
                      • Gejala: bercak pada daun berwarna hitam.
                      • Pengendalian: dgn menyempotakan fungisida seperti Dlsene 200 MX.
                    3. Penyakit karena cendawan (jamur) Rigidoporus Lignosus
                      • Gejala: rizom berwarna putih yg menempel pada akar & apabila akar yg kena dikupas akan nampak warna kecoklatan.
                      • Pengendalian: dgn menyempotakan fungisida seperti Dlsene 200 MX.
                    7.3. Gulma

                    Segala macam tumbuhan pengganggu tanaman jambu biji yg berbentuk rerumputan yg berada disekitar tanaman jambu biji yg mengganggu pertumbuhan & perkembangan bibit tanaman, oleh sebab itu perlu dilakukan penyiangan secara rutin. - HAMA & PENYAKIT JAMBU BIJI/ JAMBU BATU


                    8. PANEN JAMBU BIJI/ JAMBU BATU

                    8.1. Ciri & Umur Panen Jambu Biji / Jambu Batu

                    Buah jambu biji umumnya pada umur 2-3 tahun akan mulai berbuah, berbeda dgn jambu yg pembibitannya dilakukan dgn cangkok/stek umur akan lebih cepat kurang lebih 6 bulan sudah bisa buah, jambu biji yg telah matang dgn ciri-ciri melihat warna yg disesuikan dgn jenis jambu biji yg ditanam & juga dgn mencium baunya serta yg terakhir dgn merasakan jambu biji yg sudah masak dibandingkan dgn jambu yg masih hijau & belum masak, dpt dipastikan bahwa pemanenan dilakukan setelah jambu bewarna hijau pekat menjadi muda ke putih-putihan dlm kondisi ini maka jambu telah siap dipanen. 

                    8.2. Cara Panen Jambu Biji / Jambu Batu

                    Cara pemanenan yg terbaik adalah dipetik beserta tangkainya, yg sudah matang (hanya yg sudah masak) sekaligus melakukan pemangkasan pohon agar tidak menjadi rusak, waktunya setelah 4 bulan umur buah kemudian dimasukkan ke dlm keranjang yg dibawa oleh pemetik & setelah penuh diturunkan dgn tali yg telah disiapkan sebelumnya, hingga pemanenan selesai dilakukan. Pemangkasan dilakukan sekaligus panen supaya dpt bertunas kembali dgn baik dgn harapan dpt cepat berbuah kembali.

                    8.3. Periode Panen

                    Periode pemanenan setelah buah jambu biji dilakukan pembatasan buah dlm satu rantingnya kurang lebih 2-3 buah, hal ini dimaksudkan agar buah dpt berkembang besar & merata. dgn sistem ini diharapkan pemanenan buah dpt dilakukan dua kali dlm setahun (6 bulan) atau sekitar 2-3 bulan setelah berbuah, dgn dicari buah yg masak, & yg belum masak supaya ditinggal & kemudian dipanen kembali, catatan apabila buah sudah masak tetapi tidak dipetik maka akan berakibat datangnya binatang pemakan buah seperti kalong, tupai dll.

                    8.4. Prakiraan Produksi

                    Apabila penanganan & pemeliharaan semenjak pembibitan hingga panen dilakukan secara baik & benar serta memenuhi aturan yg ada maka dpt diperkirakan mendapatkan hasil yg diharapkan. Pada penanaman 400 pohon setelah 2-3 bulan dr pohon cangkokan setelah tanam sudah mulai berbunga & 6 bulan sudah mulai dipanen, pemanenan dilakukan setiap 4 hari sekali dgn hasil setiap panenan seberat 100 kg buah jambu. Di Indonesia per tahunnya dpt mencapai 53.200 ton dgn luas tanaman selebar 17.100 hektar. Harga jual sekarang ke konsumen mencapai Rp. 650,- per ikat atau sampai Rp.750/ kg. - PANEN JAMBU BIJI/ JAMBU BATU


                    9. PASCAPANEN JAMBU BIJI/ JAMBU BATU

                    9.1. Pengumpulan

                    Setelah dilakukan pemanenan yg benar buah jambu biji harus dikumpulkan secara baik, biasanya dikumpulkan tidak jauh dr lokasi pohon sehingga selesai pemanenan secara keseluruhan. Hasil panen selanjutnya dimasukkan dlm keranjang dgn diberi dedauan menuju ke tempat penampungan yaitu dlm gudang/gubug.

                    9.2. Penyortiran & Penggolongan

                    Tujuan penyortiran buah jambu biji dimaksudkan jambu yg bagus mempunyai harga jualnya tinggi, biasanya dipilih berdasarkan ukuran & mutunya, buah yg kecil tetapi baik mutunya dpt dicampur dgn buah yg besar dgn mutu sama, yg biasanya dijual dlm bentuk kiloan atau bijian & perlu diingat bahwa dlm penyortiran diusahakan sama besar & sama baik mutunya. & dilakukan sesuai dgn jenis jambu biji, jangan dicampur adukkan dgn jenis yg lain.

                    9.3. Penyimpanan

                    Penyimpanan jambu biji biasanya tidak terlalu lama mengingat daya tahan jambu biji tidak bisa terlalu lama & sementara belum dpt dijual ke pasar ditampung dulu dlm gubug-gubug atau gudang dgn menggunakan kantong PE, suhu sekitar 23-25 derajat C & jambu dpt bertahan hingga 15 hari dlm kantong PE & ditambah 7 hari setelah dikeluarkan dr kantong PE, sehingga dpt meningkatkan daya simpan 4,40 kali dibandingkan tanpa perlakuan. Tekanan yg baik adalah -1013 mbar & dpt menghasilkan kondisi PE melengket dgn sempurna pada permukaan buah, konsentrasi C0² sebesar 5,21% & kerusakan 13,33% setelah penyimpanan dlm kantong PE. Jalan yg terbaik untuk penyimpanan buah jambu dgn jalan diawetkan, biasanya dilakukan dgn jalan dibuat asinan atau manisan & dimasukkan dlm kaleng atau botol atau dpt juga dgn menggunakan kantong plastik. Hal ini dpt menjaga kesterilan & ketahanan sehingga dpt lama dlm penyimpanannya. Serta biasanya dibuat minuman atau koktail.

                    9.4. Pengemasan & Pengangkutan

                    Jambu biji dgn hasil jual dpt tinggi tidak tergantung dr rasanya saja, tetapi pada kenampakan & cara pengikatannya, apa bilaakan di jual tidak jauh dr lokasi maka cukup dibawa dgn dimasukkan dlm keranjang dgn melalui sarana sepeda atau kendaraan bermotor. Untuk pengiriman dgn jarak yg agak jauh (antar pulau) yg membutuhkan waktu hingga 2-3 hari lamanya perjalanan buah jambu batu dilakukan dgn cara di pak dgn menggunakan peti yg berukuran persegi panjang 60 x 28,5 x 28,5 cm, keempat sudutnya yg panjang dgn jarak 1 cm, sisi yg pendek sebaiknya dibuat dr 1atau 2 lembar papan setebal 1cm, karena sisi ini dlm pengangkutan akan diletakkan di bagian bawah, sebaiknya pembuatan peti dilakukan jarang-jarang guna untuk memberi kebebasan udara untuk keluar masuk dlm peti. Sebelumnya buah jambu dipilih & di pak. Setelah itu disusun berderet berbentuk sudut terhadap sisi peti, yg sebelumnya dialasi dgn lumut/sabut kelapa, atau bahan halus & lembut lainnya. Kemudian setelah penuh lapisan atas dilapisi lagi dgn sabut kelapa yg terakhir ditutup dgn papan, sebaiknya kedua sisi panjang dibentuk agak gembung, biasanya penempatan peti bagian yg pendek ditempatkan dibawah didalam perjalanan.

                    9.5. Penanganan Lain

                    Agar hasil penyimpanan dpt bernilai tinggi maka perlu dilakukan pengolahan terlebih dulu. & biasanya dgn cara pengawetan yg kemudian disimpan atau dikemas dlm botol/kaleng atau juga dgn kantong plastik, guna menghambat proses pembusukan buah didalam botol, & dpt membuka peluang untuk menikmati buah jambu biji pada setiap saat tanpa menunggu musim berbuah berikutnya. Seperti berbentuk koktail jambu, manisan jambu & jambu biji kalengan. dgn membuka peluang untuk dilakukan eksport buah olahan dr buah jambu biji. Seperti jus jambu biji berbentuk cairan agak kental atau sirup. - PASCAPANEN JAMBU BIJI/ JAMBU BATU


                    10. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA TANAMAN JAMBU BIJI/ JAMBU BATU

                    10.1. Analisis Usaha Budidaya

                    Perkiraan analisis budidaya jambu biji seluas 1 hektar dgn jarak tanam 8 x 8 m, populasi 156 pohon di Jawa Barat pada tahun 1999.
                    1. Biaya produksi tahun ke-1
                      1. Sewa lahan Rp. 30.000.000,-
                      2. Bibit 800 batang @ Rp. 3.000,- Rp. 2.400.000,-
                      3. Pupuk
                        • Pupuk kandang 6 ton @ Rp. 150.000,-/ton Rp. 900.000,-
                        • Urea 25 kg @ Rp. 1.500,- Rp. 37.500,-
                        • SP-36 25 kg @ Rp.1.900,- Rp. 47.500,-
                        • KCl 25 kg @ Rp. 1.800,- Rp. 45.000,-
                      4. Pestisida & fungisida Rp. 800.000,-
                      5. Tenaga kerja
                        • Lubang tanam, ajir 23 HKP @ Rp. 7.000,- Rp. 161.000,-
                        • Beri pupuk 8 HKP + 15 HKW @ Rp. 5.000,- Rp. 131.000,-
                        • Tanam 8 HKP + 10 HKW Rp. 106.000,-
                        • Pemeliharaan 40 HKP+20 HKW Rp. 400.000,-
                    2. Biaya produksi tahun ke-2 s.d. ke-4
                      1. Pupuk
                        • Pupuk kandang 10 ton @ Rp. 150.000,- Rp. 1.500.000,-
                        • Urea 75 kg @ Rp. 1.500,- Rp. 112.500,-
                        • SP-36 50 kg @ Rp.1.900,- Rp. 95.000,-
                        • KCl 50 kg @ Rp.1.800,- Rp. 90.500,-
                      2. Pestisida & fungisida Rp. 781.250,-
                      3. Tenaga kerja
                        • Tenaga pemeliharaan 50 HKP+50 HKW Rp. 625.000,-
                      4. Alat Rp. 600.000,-
                    3. Biaya produksi tahun ke-5 s.d. ke-15
                      1. Pupuk
                        • Pupuk kandang 24 ton @ Rp. 150.000,- Rp. 3.600.000,-
                        • Urea 125 kg @ Rp. 1.500,- Rp. 187.500,-
                        • SP-36 300 kg @ Rp.1.900,- Rp. 570.000,-
                        • KCl 150 kg @ Rp. 1.800,- Rp. 270.000,-
                      2. Pestisida & fungisida Rp. 1.093.750,-
                      3. Alat Rp. 450.000,-
                      4. Tenaga kerja
                        • Pemeliharaan 50 HKP + 60 HKW Rp. 675.000,-
                        • Panen & pasca panen 40 HKP + 50 HKW Rp. 550.000,-
                      • Jumlah biaya produksi dlm 15 tahun Rp. 127.799.500,-
                    1. Pendapatan dr hasil produksi (15 tahun) : 70 ton Rp. 245.000.000,-
                    2. Keuntungan bersih 15 tahun Rp. 117.200.500,-
                    3. Parameter kelayakan usaha 1. B/C rasio = 1,917
                    Panen dimulai pada tahun ke 6 & keuntungan mulai diraih pada tahun ke enam. Analisis biaya & pendapatan ini tidak bersifat tetap, tergantung pada besarnya sewa lahan, upah pekerja, fluktuasi harga saprodi,dan harga produksi buah yg didapatkan.
                    10.2. Gambaran Peluang Agrobisnis 

                    Prospek komoditi jambu biji cukup cerah, sebab permintaan terhadap komoditi ini terus meningkat dr tahun ke tahun. Hanya dlm membudidayakan tanaman jambu air perlu memilih jenis yg tepat, yakni yg banyak digemari masyarakat, seperti jambu biji bangkok.


                    11. STANDAR PRODUKSI JAMBU BIJI/ JAMBU BATU

                    11.1. Ruang Lingkup

                    Standar produksi ini meliputi: syarat mutu, cara pengujian mutu, cara pengambilan contoh & cara pengemasan.
                    11.2. Pengambilan Contoh : 
                    Contoh diambil secara acak dr jumlah kemasan seperti terlihat di bawah ini. dr setiap kemasan diambil contoh sebanyak 20 buah dr bagian atas, tengah & bawah. Contoh tersebut diacak bertingkat (startified random sampling) sampai diperoleh minimum 20 buah untuk dianalisis.
                      • Jumlah kemasan dlm partai (lot) sampai dgn 100, contoh yg diambil 5.
                      • Jumlah kemasan dlm partai (lot) 101 sampai dgn 300, contoh yg diambil 7.
                      • Jumlah kemasan dlm partai (lot) 301-500, contoh yg diambil 9.
                      • Jumlah kemasan dlm partai (lot) 501-1000, contoh yg diambil 10.
                      • Jumlah kemasan dlm partai (lot) lebih dr 1000, contoh yg diambil 15 (minimum).
                        Petugas pengambil contoh harus memenuhi syarat yaitu orang yg berpengalaman atau dilatih lebih dahulu & mempunyai ikatan dgn badan hukum.

                        11.5. Pengemasan
                        Jambu biji dikemas dgn peti kayu/bahan lain yg sesuai dgn berat bersih maksimum 30 kg. Dibagian luar kemasan diberi label yg bertuliskan antara lain: nama barang, golongan ukuran, jenis mutu, nama/kode perusahaan, berat bersih, negara/tempat tujuan, hasil Indonesia, daerah asal. - STANDAR PRODUKSI JAMBU BIJI/ JAMBU BATU. Sumber artikel Teknik Cara Budidaya Jambu Biji / Jambu Batu (Psidium guajava L.) Lengkap ini adalah : http://www.iptek.net.id/ind/warintek/?mnu=6&ttg=2&doc=2a8.
                         
                        Artikel Lainnya:
                        CARA BUDIDAYA TANAMAN ALPUKAT LENGKAP

                        Semoga artikel Teknik Cara Budidaya Jambu Biji / Jambu Batu (Psidium guajava L.) Lengkap di atas dapat bermanfaat. Terimakasih atas kunjungannya di blog Budidaya Desa ini. Ayo Bangun Desa dengan Budidaya!!