Teknik Pembibitan Tanaman Kakao (Thebroma cacao)


Pembibitan
Tanaman coklat dapat dikembangbiakkan dengan cara menggunakan bijinya atau harus disemaikan terlebih dahulu. Tetapi sekarang ini, coklat dapat juga dikembangkan dengan cara okulasi atau menempel, namun tetap harus menggunakan biji yang dibibitkan terlebih dahulu. 

Biji yang dapat dijadikan benih adalah biji-biji dari buah coklat yang tua dan baru saja dipetik, sebaiknya jangan menggunakan benih coklat yang tersimpan lama karena kurang bagus untuk dijadikan benih, serta jangan menggunakan biji yang telah berkecambah saat diambil dari kelopak buah. Setelah buah coklat dibelah, segera keluarkan biji-bijinya dan hilangkan lendir-lendir yang menempel pada biji coklat dengan cara menggunakan abu yang digosok-gosokkan pada biji coklat, gunakan kain lap yang bersih, kemudian cuci dengan air sampai bersih.

Sebaiknya tanah untuk perkecambahan telah dipersiapkan terlebih dahulu dengan menggunakan bedengan yang terdiri atas campuran antara tanah gembur yang di bagian atasnya telah dilapisi dengan pasir setebal kurang lebih 1 - 15 cm. Gunakan peneduh dengan jarak antara permukaan bedengan dengan peneduh kurang lebih 1,5 m dengan tujuan untuk melindungi bibit dari terpaan sinar matahari yang kuat dan butir-butir air hujan. Atur kemiringan peneduh sehingga air hujan yang mengenai peneduh dapat segera dialirkan ke tanah.

Biji-biji yang telah dibersihkan harus segera ditanam pada bedengan, cara menanamnya adalah mata tunas atau radikelnya harus berada di bagian bawah (jangan sampai terbalik karena bibit tidak akan tumbuh, kalau pun tumbuh akar naik ke atas kemudian berputar ke bagian bawah mencari tanah, dengan kata lain anda menyiksa tanaman). jarak tanam biji jangan terlalu rapat, kemudian tutup biji dengan pasir secukupnya. Lakukan penyiraman pagi dan sore hari setiap hari jika tidak turun hujan, hati-hati saat melakukan penyiraman agar posisi bibit tidak berubah, cara menyiramnya sama dengan cara menyiram bibit cengkeh.

Pada hari ke 12 hampir semua biji telah berkecambah. Dalam keadaan keping buah belum terbuka dan sepasang daun kecil belum terbentuk, pindahkan kecambah pada polybag yang telah disediakan terlebih dahulu, caranya sama dengan pemindahan bibit cengkeh.

Pemeliharaan
Setelah kecambah tumbuh dengan baik pada polybag, lakukan pemeliharaan dengan cara berikut:

1. Melakukan penyiraman pada waktu pagi dan sore hari dengan cara memercikkan air dengan hati-hati. Tetapi jika hujan, tidak perlu dilakukan penyiraman.

2. Setelah kecambah berumur satu minggu dalam polybag, lakukan pemupukan dengan takaran 1 sendok teh ZA untuk setiap bibit (kurang lebih 2 gram), berikan secara melingkar di bagian batang, jarak antara pupuk dengan batang kurang lebih 3 cm, tetapi jika ingin menggunakan pupuk cair buat campuran 25 gr ZA dilarutkan dalam air 20 liter, kemudian berikan 0,5 liter/kecambah, lakukan hati-hati agar jangan mengenai bagian daun dan batangnya.

Tempatkan polybag tersebut dengan teratur di bawah atap bedengan dan lakukan pemupukan seperti dosis di atas satu kali tiap 3 minggu. Pencegahan serangan penyakit dapat dilakukan dengan penyemprotan insektisida, sedangkan untuk pencegahan jamur yang mungkin mengganggu bibit tanaman dapat dicegah dengan menggunakan fungisida (coperoxychloride), jika ada bibit tanaman yang mati karena terserang jamur segera cabut dan bakar agar tidak menyebar ke bibit yang lain.

menanam-tanaman
(Sumber foto: www.indonetwork.co.id)