Tanaman hias, selain yang berbatang lunak, ditanam di pot dijadikan sebagai hiasan di rumah, ada juga yang tanaman hias berbatang keras yang di tanam di pinggir jalan sebagai peneduh, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Cemara Laut (Casuarina equisetifolia J.R & G. Frost)
Cemara laut merupakan tanaman yang cepat pertumbuhannya terutama di tanah berpasir di daerah pantai. Akan tetapi, tanaman ini dapat juga tumbuh baik di dataran rendah sampai dataran tinggi yang memiliki ketinggian sampai 1350 meter di atas permukaan laut. Jika tanaman ini ditanam di daerah pedalaman berawa dan di daerah dengan tanah kering, cemara laut ini tidak banyak menghasilkan bunga.
Bunga cemara laut ini memiliki tajuk tanaman yang indah dengan bentuk daun seperti jarum, mudah berayun-ayun ketika tertiup angin, karena itulah nama lainnya disebut juga pohon angin. Susunan daun cemara laut berbentuk seperti tandan. Buahnya berbentu runjung. Jika buahnya telah masak, akan keluar biji-bijinya yang bersayap. Biji tersebut akan beterbangan ketika tertiup angin.
Perbanyakan cemara laut ini dilakukan dengan menggunakan biji dengan terlebih dahulu disemaikan. Penyemainnya dapat dilakukan di atas bedengan dan setelah mencapai ketinggian 0,5 m bibitnya sudah dapat dipindahkan.
Gambar: Cemara Laut, Casuarina equisetifolia (Sumber foto: www.biologie.uni-regensburg.de) |
2. Flamboyan (Delonix regia)
Flamboyan dengan tajuknya berbentuk payung ini berasal dari Malagasi. Tumbuhan ini akan tumbuh dengan baik dan berbunga indah jika tumbuh pada daerah-daerah di bawah ketinggian 400 meter di atas permukaan laut. Tingginya dapat mencapai 10 sampai 20 meter dan merupakan tanaman hias menahun. Memiliki tajuk yang indah dan bercabang merata. Daunnya tergolong daun majemuk dengan anak daun berukuran kecil. Bunga falmboyan tersusun dalam tandan, panjangnya 30 sampai 50 cm, berwarna merah jingga. Buahnya berbentuk polong berisi 20 sampai 40 biji.
Flamboyan umumnya di tanam di pinggir jalan sebagai peneduh. Pada waktu menjelang berbunga, daunnya akan berguguran selama sebulan atau lebih. Umumnya berbunga pada bulan Agustus hingga Maret. Tanaman flamboyan ini diperbanyak dengan menggunakan biji, dicangkok atau dengan stek batang.
Gambar: Flamboyan, (Delonix regia) (Sumber foto: www.flickr.com) |
3. Kakancingan (Amherstia nobilis)
Kakancingan merupakan tanaman hias yang berumur tahunan yang akan tumbuh dengan baik pada tempat terbuka, di tempat dengan ketinggian antara 500 sampai 700 meter di atas permukaan laut. Pertumbuhan tanaman ini tergolong cepat, tinggi batangnya dapat mencapai sekitar 18 meter. Daunnya majemuk bersirip genap. Daun mudanya menggantung, berwarna merah muda, dan jika tertiup angin kelihatan seolah saputangan yang melambai-lambai. Karena itu nama lain dari kakancingan ini disebut juga pohon saputangan.
Bunga kakancingan tersusun dalam tandan dengan panjang antara 50 sampai 70 cm, berwarna merah menyala. Buahnya berbentuk polong dengan panjang sekitar 15 sampai 20 cm. Tanaman ini sering ditanam di halaman rumah atau di tepi jalan sebagai tanaman peneduh. Tanaman ini diperbanyak dengan menggunakan biji atau dapat juga dicangkok.
4. Ki Hujan (Samanea saman)
Tanaman hias ki hujan ini paling banyak dijadikan sebagai pohon peneduh jalan karena sifatnya yang mudah tumbuh baik pada tempat-tempat dengan ketinggian 200 sampai 1000 meter di atas permukaan laut. Daun dan bijinya dapat dimakan. Tajuknya indah, lebarnya dapat mencapai 24 meter. Bentuk daunnya kecil bulat telur dan tersusun ganda. Bunga ki hujan tersusun dalam tandan berbonggol dengan tangkai pendek. Bunganya cukup banyak, bentuknya mirip sapu berwarna keunguan dengan tangkai sari yang kecil dan halus seperti butir-butir hujan ketika berguguran. Karena itu tanaman hias ini dinamakan ki hujan.
Ki hujan selain berguna sebagai peneduh jalanan, juga berguna sebagai pohon pelindung di perkebunan pala dan kopi. Tanaman ini dapat diperbanyak dengan menggunakan biji atau pencangkokan.
Kakancingan merupakan tanaman hias yang berumur tahunan yang akan tumbuh dengan baik pada tempat terbuka, di tempat dengan ketinggian antara 500 sampai 700 meter di atas permukaan laut. Pertumbuhan tanaman ini tergolong cepat, tinggi batangnya dapat mencapai sekitar 18 meter. Daunnya majemuk bersirip genap. Daun mudanya menggantung, berwarna merah muda, dan jika tertiup angin kelihatan seolah saputangan yang melambai-lambai. Karena itu nama lain dari kakancingan ini disebut juga pohon saputangan.
Bunga kakancingan tersusun dalam tandan dengan panjang antara 50 sampai 70 cm, berwarna merah menyala. Buahnya berbentuk polong dengan panjang sekitar 15 sampai 20 cm. Tanaman ini sering ditanam di halaman rumah atau di tepi jalan sebagai tanaman peneduh. Tanaman ini diperbanyak dengan menggunakan biji atau dapat juga dicangkok.
Gambar: Kakancingan (Amherstia nobilis) (Sumber foto: ru.wikipedia.org) |
Tanaman hias ki hujan ini paling banyak dijadikan sebagai pohon peneduh jalan karena sifatnya yang mudah tumbuh baik pada tempat-tempat dengan ketinggian 200 sampai 1000 meter di atas permukaan laut. Daun dan bijinya dapat dimakan. Tajuknya indah, lebarnya dapat mencapai 24 meter. Bentuk daunnya kecil bulat telur dan tersusun ganda. Bunga ki hujan tersusun dalam tandan berbonggol dengan tangkai pendek. Bunganya cukup banyak, bentuknya mirip sapu berwarna keunguan dengan tangkai sari yang kecil dan halus seperti butir-butir hujan ketika berguguran. Karena itu tanaman hias ini dinamakan ki hujan.
Ki hujan selain berguna sebagai peneduh jalanan, juga berguna sebagai pohon pelindung di perkebunan pala dan kopi. Tanaman ini dapat diperbanyak dengan menggunakan biji atau pencangkokan.
Gambar: 4. Ki Hujan (Samanea saman) (Sumber foto: myfadhliyah.wordpress.com) |