Secara garis besar bertanam tomat bisa kita bagi dalam lima tahap, jika tiap tahapan ini dilakukan dengan baik maka tanaman tomat akan berproduksi banyak dan tumbuhnya sehat. Berikut kita coba bahas satu persatu Cara menanam Tomat yang baik dalam lima tahapan tersebut.
1. Pengolahan tanah
Tanah dicangkul lebih dahulu sampai gembur dan dibentuk menjadi bedengan, lebar bedengan umumnya 70 - 100 cm, disekeliling bedengan itu dibuat parit yang dapat digunakan untuk menglairkan air hujan, parit ini sangat perlu supaya tanah tidak lembab pada waktu hujan, disamping itu perlu disiapkan tempat untuk penyemaian benih, untuk itu sebaiknya dibuatkan bak diisi tanah yang subur.
2. Penyemaian benih
Ambil sebuah peti kecil dari kayu atau sebuah kaleng yang dilobangi bagian bawahnya, isilah dengan tanah yang telah dicampur dengan pupuk kandang, setelah itu biji tomat yang telah tua dikeringkan dengan sinar matahari, peti atau kaleng tempat penyemaian tersebut disiram setiap hari, ingat ini penting harus disiram setiap hari sehingga tanah dalam peti atau kaleng selalu dalam keadaan basah tetapi tidak digenangi air.
Kalau kebun yang ditanami cukup luas, perlu dibuat persemaian, tanah untuk persemaian dipacul sampai gembur kemudian dicampur dengan pupuk kandang, bijinya disebarkan berbaris, jarak antar barisan lebih kurang 5 cm, tanah persemaian harus dijaga agar selalu lembab, setelah bibit berumur 2 minggu, pindahkan ke bumbung yang dibuat dari daun pisang, ketika mencabut bibit itu haruslah berhati-hati agar akarnya jangan rusak.
3. Penanaman Bibit
Bibit yang telah dicabut dari persemaian itu ditanam pada tanah bedengan, jarak tanam tomat 45 cm - 60 cm, untuk setiap batang tomat disediakan tonggak penyangga dari bambu yang panjangnya lebih kurang seperempat meter, gunanya untuk menopang dan tempat tomat merambat, hal ini sangat perlu agar buahnya nanti tidak sampai menempel ditanah, bila buah tomat menyentuh tanah buah itu akan cepat busuk, oleh karena itu setelah tanaman tomat mencapai tinggi 25 cm tonggaknya segera dipasang.
4. Pemupukan
Sebaiknya setiap lobang tanam diberi 0,5 sampai 1 kg pupuk kandang, pemupukan dengan pupuk kandang dilakukan selama lebih kurang 1 bulan sebelum bibit ditanam, selain pupuk kandang dapat juga diberikan pupuk buatan ZA, DS dan ZK, perbandingannya 2 : 3 : 1 sebanyak 20 gram setiap tanaman, berikutnya setelah penanaman bibit pemupukan pertama dilakukan setelah 2 minggu penanaman, pemupukan kedua dilakukan 2 sampai 3 minggu setelah pemupukan pertama, pemberian pupuk sebaiknya dilakukan bersamaan dengan waktu penyiangan, sekali seminggu tanaman disemprot dengan pestisida alami dari daun sirih untuk memberantas hama yang mengganggu tanaman itu.
5. Pemeliharaan
Rumput-rumput yang mengganggu harus dibuang, tanah disekeliling tanaman harus selalu dijaga agar selalu gembur, dengan demikian peredaran udara didalam tanah berjalan dengan baik, kalau tanaman telah mencapai tinggi 25 cm ikat tanaman dengan pada tonggak yang terbuat dari belahan bambu, tinggi tonggak satu setengah sampai dua meter, bila telah berumur kira-kira dua bulan tanaman itu dipangkas, tinggalkanlah 1 sampai 2 cabang utama saja, tunas-tunas liar dibuang.