PEDOMAN BUDIDAYA PISANG


PEDOMAN BUDIDAYA PISANG. Berikut adalah artikel yang terkait dengan pedoman budidaya tanaman pisang.

PEDOMAN BUDIDAYA PISANG

PEDOMAN BUDIDAYA PISANG
PEDOMAN BUDIDAYA PISANG

1.
Pembibitan
Pisang diperbanyak dgn cara  vegetatif berupa  tunas-tunas (anakan).
  1. Persyaratan Bibit
    Tinggi  anakan yg dijadikan bibit adalah 1-1,5 m dgn lebar potongan umbi  15-20 cm. Anakan diambil dari  pohon yg berbuah baik & sehat. Tinggi  bibit akan berpengaruh terhadap produksi  pisang (jumlah sisir dalam tiap tandan). Bibit anakan ada  dua  jenis: anakan muda  & dewasa. Anakan dewasa  lebih baik digunakan karena  sudah mempunyai  bakal bunga  & persediaan makanan di  dalam bonggol sudah banyak. Penggunaan bibit yg berbentuk tombak (daun masih berbentuk seperti  pedang, helai  daun sempit) lebih diutamakan daripada  bibit dgn daun yg lebar.
  2. Penyiapan Benih
    Bibit dpt dibeli  dari  daerah/tempat lain atau disediakan di  kebun sendiri. Tanaman utk bibit ditanam dgn jarak tanam agak rapat sekitar 2 x 2 m. Satu pohon induk dibiarkan memiliki  tunas antara  7-9. utk menghindari  terlalu banyaknya  jumlah tunas anakan, dilakukan pemotongan/penjarangan tunas.
  3. Sanitasi  Bibit Sebelum Ditanam
    Untuk menghindari  penyebaran hama/penyakit, sebelum ditanam bibit diberi
    perlakuan sbg berikut:
a)
Setelah dipotong, bersihkan tanah yg menempel di  akar.
b)
Simpan bibit di  tempat teduh 1-2 hari  sebelum tanam agar luka  pada  umbi  mengering. Buang daun-daun yg lebar.
c)
Rendam umbi  bibit sebatas leher batang di  dalam insektisida  0,5–1% selama  10 menit. Lalu bibit dikeringanginkan.
d)
Jika  tdk ada  insektisida, rendam umbi  bibit di  air mengalir selama  48 jam.
e)
Jika  di  areal tanam sudah ada  hama  nematoda, rendam umbi  bibit di  dalam air panas beberapa  menit.
2.
Pengolahan Media  Tanam
  1. Pembukaan Lahan
    Pemilihan lahan harus mempertimbangkan aspek iklim, prasarana  ekonomi  & letak pasar/industri  pengolahan pisang, juga  harus diperhatikan segi  keamanan sosial.
    Untuk membuka  lahan perkebunan pisang, dilakukan pembasmian gulma, rumput atau semak-semak, penggemburan tanah yg masih padat; pembuatan sengkedan & pembuatan saluran pengeluaran air.
  2. Pembentukan Sengkedan
    Bagian tanah yg miring perlu disengked (dibuat teras). Lebar sengkedan tergantung dari  derajat kemiringan lahan. Lambung sengkedan ditahan dgn rerumputan atau batu-batuan jika  tersedia. Dianjurkan utk menanam tanaman legum seperti  lamtoro di  batas sengkedan yg berfungsi  sbg penahan erosi, pemasuk unsur hara  N & juga  penahan angin.
  3. Pembuatan Saluran Pembuangan Air
    Saluran ini  harus dibuat pada  lahan dgn kemiringan kecil & tanah-tanah datar. Di  atas landasan & sisi  saluran ditanam rumput utk menghindari  erosi  dari  landasan saluran itu sendiri.
3.
Teknik Penanaman
  1. Penentuan Pola  Tanaman
    Jarak tanam tanaman pisang cukup lebar shg  pada  tiga  bulan pertama  memungkinkan dipakai  pola  tanam tumpang sari/tanaman lorong di  antara  tanaman pisang. Tanaman tumpang sari/lorong dpt berupa  sayur-sayuran atau tanaman pangan semusim.
    Di  kebanyakan perkebunan pisang di  wilayah Asia  yg curah hujannya  tinggi, pisang ditanam bersama-sama  dgn tanaman perkebunan kopi, kakao, kelapa  & arecanuts. Di  India  Barat, pisang utk ekspor ditanam secara  permanen dgn kelapa.
  2. Pembuatan Lubang Tanam
    Ukuran lubang adalah 50 x 50 x 50 cm pada  tanah berat & 30 x 30 x 30 cm atau 40 x40 x 40 cm utk tanah-tanah gembur. Jarak tanam 3 x 3 m utk tanah sedang & 3,3 x 3,3 m utk tanah berat.
  3. Cara  Penanaman
    Penanaman dilakukan menjelang musim hujan (September-Oktober). Sebelum tanam lubang diberi  pupuk organik seperti  pupuk kandang/kompos sebanyak 15– 20 kg. Pemupukan organik sangat berpengaruh terhadap kualitas rasa  buah.
4.
Pemeliharaan Tanaman
  1. Penjarangan
    Untuk mendapatkan hasil yg baik, satu rumpun harus terdiri  atas 3-4 batang. Pemotongan anak dilakukan sedemikian rupa  shg  dalam satu rumpun terdapat anakan yg masing-masing berbeda  umur (fase pertumbuhan). Setelah 5 tahun rumpun dibongkar utk diganti  dgn tanaman yg baru.
  2. Penyiangan
    Rumput/gulma  di  sekitar pohon induk harus disiangi  agar pertumbuhan anak & juga  induk baik. Penyiangan dilakukan bersamaan dgn penggemburan & penimbunan dapuran oleh tanah agar perakaran & tunas bertambah banyak. Perlu diperhatikan bahwa  perakaran pisang hanya  rata-rata  15 cm di  bawah permukaan tanah, shg  penyiangan jangan dilakukan terlalu dalam.
  3. Perempalan
    Daun-daun yg mulai  mengering dipangkas agar kebersihan tanaman & sanitasi  lingkungan terjaga. Pembuangan daun-daun ini  dilakukan setiap waktu.
  4. Pemupukan
    Pisang sangat memerlukan kalium dalam jumlah besar. utk satu hektar, pisang memerlukan 207 kg urea, 138 kg super fosfat, 608 kg KCl & 200 kg batu kapur sbg sumber kalsium.

    Pupuk N diberikan dua  kali  dalam satu tahun yg diletakkan di  dalam larikan yg mengitari  rumpun tanaman. Setelah itu larikan ditutup kembali  dgn tanah. Pemupukan fosfat & kalium dilaksanakan 6 bulan setelah tanam (dua  kali  dalam setahun).
  5. Pengairan & Penyiraman
    Pisang akan tumbuh subur & berproduksi  dgn baik selama  pengairannya  terjaga. Tanaman diairi  dgn cara  disiram atau mengisi  parit-parit/saluran air yg berada  di  antara  barisan tanaman pisang.
  6. Pemberian Mulsa
    Tanah di  sekitar rumpun pisang diberi  mulsa  berupa  daun kering ataupun basah. Mulsa  berguna  utk mengurangi  penguapan air tanah & menekan gulma, tetapi  pemulsaan yg terus menerus menyebabkan perakaran menjadi  dangkal shg  pada  waktu kemarau tanaman merana. Karena  itu mulsa  tdk boleh dipasang terus menerus.
  7. Pemeliharaan Buah
    Jantung pisang yg telah berjarak 25 cm dari  sisir buah terakhir harus dipotong agar pertumbuhan buah tdk terhambat. Setelah sisir pisang mengembang sempurna, tandan pisang dibungkus dgn kantung plastik bening. Kantung plastik polietilen dgn ketebalan 0,5 mm diberi  lubang dgn diameter 1,25 cm. Jarak tiap lubang 7,5 cm. Ukuran kantung plastik adalah sedemikian rupa  shg  menutupi  15-45 cm di  atas pangkal sisir teratas & 25 cm di  bawah ujung buah dari  sisir terbawah. utk menjaga  agar tanaman tdk rebah akibat beratnya  tandan, batang tanaman disangga  dgn bambu yg dibenamkan sedalam 30 cm ke dalam tanah.
Baca Selengkapnya tentang Budidaya Pisang (Musa spp) Lengkap di : Teknik Cara Budidaya Pisang (Musa spp) Lengkap

Artikel Lainnya: