Membaca literature tentang biologi pertanian memang tidak mudah untuk semua orang, terlebih bagi petani yang tidak mengenal sama sekali baca tulis, hal yang sama juga terjadi pada petani yang sudah mengikuti SLPT (Sekolah Lapangan Pertanian Terpadu), karena itu tentunya tidak mudah untuk memahami dengan baik ketika seseorang yang tidak terlalu memahami istilah biologi pertanian, dihadapkan pada buku petunjuk tentang pertanian.
Pada beberapa daerah komunitas kami banyak menemukan hal yang demikian, untuk itulah kami coba tuliskan istilah dalam kamus biologi pertanian, dengan harapan bagi petani atau masyarakat penghobi tanaman, yang membaca artikel ini bisa terbantukan, sehingga tidak ada lagi kebingungan dalam memahami berbagai istilah dalam bidang pertanian.
Kamus istilah yang kami tuliskan ini ditulis sesuai dengan urutan abjad, berlaku untuk semua bidang pertanian, dimana dalam bidang pertanian termasuk juga tentang tanah, peternakan, dan beberapa istilah pada pertanian perikanan air tawar, anda juga bisa menemukan kamus istilah pertanian pada artikel sebelumnya, untuk anda yang belum membaca silahkan ikuti link berikut ini [Kamus Istilah Dalam Pertanian bagian 1].
Mari kita simak istilah pertanian dibawah ini :
Nama istilah | Terjemahan Istilah Biologi Pertanian |
---|---|
Hari sebelum panen (pada pemakaian pestisida) | Jangka waktu yang disyaratkan menurut hukum antara penyemprotan pestisida terakhir dan panen |
Hasil optimal | Hasil tertinggi yang dapat dicapai pada kondisi yang berlaku |
Hasil reduksi yang beracun | Substansi beracun yang terbentuk dalam tanah tereduksi (misalnya hydrogen sulfida) |
Hermafrodit | Memiliki bagian jantan maupun betina |
Heterozigot | Memiliki gen yang tidak sama pada posisi yang sama atau sesuai dalam kromosom yang homolog |
Hibrida | Keturunan dari dua tanaman yang disilangkan |
Hibrida komposit | Suatu populasi mantap yang terjadi dari persilangan dua atau lebih tanaman induk dan dipertahankan dengan seleksi yang teliti misalnya varietas komposit jagung |
Hidroponik | Budidaya tanaman, biasanya sayuran, dalam air atau pasir dengan penambahan hara |
Hifa | Benang-benang miselia jamur |
Homozigot | Memiliki gen yang sama pada populasi yang sama atau sesuai pada kromosom yang homolog |
Iklim mikro | Keadaan dalam suatu lingkungan yang sangat kecil, misalnya di dalam tajuk dedaun tanaman (Sebagai lawan di luar tajuk – iklim makro) |
Inang pengganti | Tanaman yang menjadi inang tunggal suatu stadia tertentu dan daur hidup suatu hama atau penyebab penyakit, misalnya murbei untuk penyakit karat gandum |
Indeks Luas Daun (ILD) | Nisbah luas daun pertanaman terhadap luas tanah yang tertutup oleh pertanaman, misalnya suatu ILD 4 berarti bahwa luas daun adalah 4 kali lipat dari luas tanah tertutup |
Indeks garam | Suatu ukuran daya larut pupuk anorganik, misalnya natrium nitrat (NaNO3) sangat mudah larut dan mempunyai indeks garam 100 |
Infestasi | Suatu serangan terakumulasi dari hama |
Inokulum | Sejumlah pathogen yang mampu menginfaksi tanaman |
Kaki hitam | Suatu penyakit yang biasanya melibatkan leher akar dan batang tanaman dari bawah |
Kambium | Suatu zone sel-sel yang membelah yang menghasilkan jaringan-jaringan batang |
Kanker | Suatu gejala penyakit dengan jaringan yang tumbuh menjorok pada tepi luka |
Kanopi | Rangkuman keseluruhan daun-daun suatu pertanaman atau tanaman |
Kapasitas Pertukaran Kation (KPK) | Kemampuan tanah untuk menarik/mengikat ion-ion bermuatan positif (kation) seperti Ca2+, Mg2+, K+, dinyatakan dalam mili-ekivalen/100 gram tanah |
Karantina | Usaha-usaha yang dirancang/ditujukan untuk mencegah masuknya hama atau penyakit ke suatu negara atau kawasan, dimana mereka tidak terdapat, dan sebaliknya, mencegah keluarnya ke Negara lain |
Kekuatan pengguna | Aliran nutrien ke organ yang sedang tumbuh |
Kepala putik | Organ betina tanaman yang menangkap serbuk sari |
Ketiak daun | Bagian paling pangkal pada batang daun |
Klon sambung | Klon yang digunakan sebagai batang atas pada penyambungan |
Klon | Tanaman-tanaman yang dihasilkan dengan cara-cara vegetative dari suatu tanaman tunggal terpilih |
Klorosis | Warna pucat dari daun dan bagian-bagian lain dari tanaman karena kekurangan klorofil yang disebabkan oleh virus, beberapa penyakit atau kekahatan nutrient |
Kompos | Bahan organik yang terdekomposisi, biasanya jerami, rumput, atau limbah sayuran |
Kromosom | Badan-badan seperti benang di dalam inti sel yang membawa gen atau sifat keturunan suatu organisme |
Kultivar | Suatu varietas tanaman (istilah kultivar dan varietas adalah sinonim) |
Larat | Bahan kimia terbawa arus angin melewati (di luar) daerah sasaran |
Larutan bordo | Suatu fungisida yang dibuat dengan mencampur 1,25 kg kapur dalam 40 liter air ditambah 1 kg sulfat tembaga untuk dijadikan 50 liter |
Laten | Ada tetapi tidak aktif atau kelihatan (digunakan misalnya untuk virus) |
Latosol | Tanah lapukan lanjut dengan pangatusan bebas, biasanya berwarna merah atau kuning |
Layu | Suatu gejala penyakit mencakup layunya/kolapnya jaringan tanaman |
Melakukan skarifikasi | Melukai/merusak kulit biji yang dorman untuk membantu absorpsi air dan perkecambahan, pada leguminose, ini dapat dilakukan secara mekanik atau kimiawi misalnya dengan asam sulfat |
Memberokan | Membiarkan lahan tidak ditanami, biasanya memperbaikinya dari penanaman yang berlebihan (tidak biasa pada usaha pertanian sayuran) |
Menahun | Suatu tanaman yang tumbuh selama banyak musim atau bertahun-tahun |
Mencangkok | Pembiakan vegetative suatu cabang/tunas dengan sayatan kulit melingkar yang dibungkus gumpalan tanah atau bahan lain (misalnya sabut kelapa) dan biasanya disungkup plastic, jika akar terbentuk didalam gumpalan media, cabang/tunas dipotong dan ditanam |
Mendisinfeksi (Menyucihamakan) | Suatu proses untuk membebaskan tanaman, benih, alat-alat, dan lain-lain, dari organisme perusak, zat kimia, api dan air panas, semuanya digunakan sebagai disinfektan |
Menggaru | Mengolah tanah untuk mendapatkan tanah yang halus/baik |
Merekah | Membukanya buah atau kotak sari untuk membebaskan biji atau tepung sari |
Mesokarp | Jaringan tengah dari dinding buah |
Mikoplasma | Patogen interseluler sangat kecil, lebih besar dari virus |
Miselium | Suatu masa hifa, bagian vegetative suatu jamur |
Mosaic | Pola daun bercak, sering kali karena virus |
Mulsa | Suatu lapisan jerami atau bahan tanaman lain atau plastic, yang digunakan mengawetkan/mempertahankan air dan menekan gulma, legium/kacangan digunakan sebgai mulsa hidup untuk keperluan ini dan untuk mencegah erosi (bandingkan tanaman penutup tanah – cover crop) |
Mutasi | Suatu perubahan genetic mendadak, secara alami atau buatan dalam suatu organisme, yaitu suatu mutan |
Nekrosis | Kematian sebagian organisme hidup |
Nematoda | Cacing kecil yang hidup dalam tanah, banyak nematoda adalah parasit tanaman |
Nitrophoska Blue Special | Suatu pupuk majemuk yang mengandung nitrogen, fosfor, kalium dan magnesium dalam perbandingan 12:12:7:2, dengan tambahan unsur mikro esensial, berguna bila status hara tanah tidak diketahui dan sangat baik untuk sayuran di daerah tropic yang umumnya kekurangan unsure mikro |
Obligat (pada penyakit tanaman) | Tanpa pilihan, harus berfungsi sebagai parasit |
Oxisol | (lihat latosol) |
Pan-tropik | Terdapat luas di daerah tropika dan subtropika |
Partenokarpi | Perkembangan buah tanpa reproduksi seksual |
Pathogen | Suatu parasit yang menyebabkan penyakit pada inangnya |
Pelindian | Tercuci keluar misalnya hara dari tanah |
Pembiakan aseksual | Reproduksi/perbanyakan tanpa pertukaran seksual dari gamet |
Pengendalian hama terpadu | Penggunaan beberapa metode pengendalian hama (seperti budidaya, kimiawi, hayati, fisik) secara rasional untuk mengurangi dampak zat-zat kimia beracun terhadap lingkungan |
Pengendalian hayati | Pengendalian hama atau pathogen oleh parasit atau predator hidup |
Penghindaran | Usaha pengendalian hama atau penyakit yang didasarkan pada penanaman tanaman itu didaerah atau pada musim, yang pathogen atau hamanya sedang tidak aktif |
Pengolahan tanah | Pengolahan tanah |
Penyambungan | Mempersatukan dua tanaman secara vegetative |
Penyambungan | Menyambung tunas pada tanaman batang bawah (okulasi) |
Penyerbukan sendiri | Penyatuan gamet jantan dan betina dari tanaman yang sama |
Penyerbukan silang | Lihat penyilangan |
Penyiangan lajur | Pemberantasan gulma dalam daerah tertentu, biasanya daerah antara barisan tanaman |
Penyilangan | Penyerbukan/pembuahan suatu tanaman dengan serbuk sari tanaman lain yang mempunyai susunan/konstitusi genetic yang berbeda (sinonim dengan penyerbukan silang) |
Perbungaan (bunga majemuk) | - |
Pergiliran tanaman | Penanaman berbagai jenis tanaman secara berurutan pada lahan yang sama |
Perikarp | Dinding/kulit buah |
Perkecambahan | Pertumbuhan setelah suatu masa istirahat misalnya pada biji atau spora |
Perladangan berpindah | Pengusahaan tanaman di atas tanah bukan hutan, untuk beberapa tahun dan kemudian bila kesuburannya habis, berpindah ke daerah baru |
Perlakuan biji | Penyalutan biji dengan lapisan zat kimia pelindung |
Persisten | Tahan lama (digunakan untuk zat kimia) |
Pertanaman sejenis | Penanaman suatu jenis tanaman terus menerus |
Polifag | Makan berbagai jenis makanan (digunakan misalnya untuk serangga yang makan/hidup dari berbagai jenis tanaman yang berbeda) |
Populasi tanaman | Jumlah tanaman per satuan luas lahan, kerapatan tanaman |
Predator | Suatu organisme yang memangsa organisme lain (misalnya serangga yang memangsa serangga lain) |
Primordial | Organ tanaman yang muda dan belum berkembang |
Rebah semai | Tumbang dan matinya semai akibat infeksi pada batang dipermukaan tanah |
Rebah | Tumbangnya tanaman misalnya karena angin, kondisi tanah yang lunak atau kelebihan pupuk |
Resistensi | Kemampuan tanaman untuk menghindari atau menahan serangan hama atau pathogen, juga kemampuan suatu hama atau pathogen untuk mengatasi pengaruh zat-zat kimia, biasanya diperoleh melalui mutasi |
Rhizobium | Bakteri yang hidup dalam asosiasi (simbiosis) dengan tanaman, umumnya leguminosa, mereka menambat nitrogen dalam bintil-bintil akar |
Risosfir | Mintakat tanah yang langsung menyelimuti akar |
Rizoma | Batang dalam tanah-rimpang |
Rogueing | Pembuangan tanaman yang tidak sehat, tak diinginkan atau tidak dikehendaki dari suatu populasi tanaman |
Rotovate | Pengolahan tanah dengan rotovator |
Sambungan belah | Suatu sambungan yang dibuat dengan menyisipkan batang atas berbentuk pasak ke dalam celah yang sesuai pada batang bawah semai |
Sanitasi | Pembuangan dan pemusnahan bahan tanaman yang terserang hama atau penyakit untuk mengurangi penular (inokulum) bagi pertanaman berikutnya |
Saprofit | Suatu organisme yang hidup pada bahan organic mati |
(secara) Epifit | hidup pada (di atas) tanaman tetapi tidak sebagai parasit/benalu |
(secara) Preventif | Suatu cara pengendalian yang diterapkan dalam antisipasi timbulnya hama atau penyakit (misalnya penyemprotan untuk mencegah penyakit busuk kentang) |
Senesens/penuaan | Kematian bagian-bagian tanaman karena umur lanjut |
Senyawa sistemik | Suatu senyawa yang dapat masuk tubuh tanaman dan beredar didalamnya, yaitu memberikan perlindungan internal |
Sindrom | Sekumpulan gejala gangguan hama atau penyakit (kadang-kadang keduanya) |
System (pengangkutan) vascular | Jaringan pengangkut tanaman atau hewan, misalnya untuk air, darah. |
Sklerosia | Suatu bentuk badan istirahat yang kuat dari suatu jamur, misalnya Corticium rolfsii |
Spora | “Biji” dari jamur, lumut dan paku |
Sterilan tanah | Suatu zat kimia yang ditambahkan pada tanah untuk membunuh jasad-jasad perusak |
Subang | Batang di bawah tanah yang membengkak yang digunakan untuk perbanyakan/pembiakan |
Surfaktan, zat perata | Suatu zat kimia yang akan memperbaiki penyebaran dan pelekatan fungisida dan insektisida pada tanaman |
Tajuk (tanaman) bawah | Tajuk tanaman-tanaman di bawah jenis yang dominan, misalnya semak-semak di bawah pohon-pohon besar di dalam hutan hujan |
Tanah (me-) reduksi | Tanah yang kandungan oksigennya terurai karena jenuh air/tumpat air |
Tanah aluvial | Tanah yang terbentuk dari bahan yang diendapkan oleh angin atau sungai |
Tanah gembur | Tanah yang mempunyai struktur lepas mudah diolah dan baik bagi perkembangan akar |
Tanah koluvial | Tanah yang terjadi dari bahan/material yang bergerak kebawah mengikuti kemiringan lahan karena pengaruh grafitasi (gaya tarik bumi) |
Tanah koral | Tanah berasal dari karang-karang tua yang terutama terdiri dari kalsium karbonat |
Tanah lateritic | Tanah yang tersusun dari bahan lunak atau keras yang kaya besi, atau tanah yang kaya akan konkresi batuan besi yang keras |
Tanaman berumah dua | Tanaman dengan bunga jantan dan betina pada tanaman yang terpisah (kebalikan dari monoecious – berumah satu) |
Tanaman penjebak | Suatu pertanaman yang khusus diusahakan untuk menarik serangga yang kemudian dapat dibinasakan, biasanya diusahakan/ditanam sebagai tanaman sela atau tanaman pinggiran/pagar |
Tanaman penutup tanah | Tanaman yang tumbuh cepat, biasanya leguminosa, yang digunakan menutup tanah terbuka seperti pada pertanaman pohon-pohonan sebagai mulsa hidup |
Tanaman sela | Suatu pertanaman jangka pendek yang diusahakan pada akhir pertanaman utama sebelum pertanaman utama berikutnya yang digunakan sebagai pakan ternak atau pupuk hijau |
Tanaman tumpang sari, tanaman sela | Pertanaman yang diusahakan di sela-sela antara pertanaman lain, misalnya kacang panjang diantara jagung |
Tanggapan Fotoperiodik | Tanggapan berbunganya tanaman terhadap lamanya periode gelap dan terang secara realtif, tanaman hari pendek memerlukan suatu periode gelap yang panjang (malam tanpa cahaya) dan tanaman hari panjang memerlukan suatu periode malam yang pendek/singkat untuk berbunga, sedangkan tanaman hari netral tidak terpengaruh |
Tangkap bunga | Cabang yang membawa satu bunga |
Tangkai perbungaan | Bulir yang mendukung perbungaan |
Tetraploid | Memiliki jumlah kromosom lipat dua dari yang normal (diploid) |
Tingkat kerusakan ekonomik | Jumlah hama terendah yang menimbulkan kerusakan/kerugian ekonomi |
Titik layu permanen | Kadar lengas tanah yang akanmenyebabkan tanaman layu dan mati |
Translokasi | Gerakan air dari akar ke daun di dalam tanaman, yang disebabkan oleh evaporasi lewat stomata daun |
Tumpat air | Jenuh (dengan) air |
Tunas (semprot) | Kerangka penyemprot horizontal atau vertical yang membawa beberapa pemercik |
Vector | Suatu organisme yang menularkan pathogen secara langsung atau tidak langsung kepada tanaman atau binatang |
Virulensi | Derajat infeksi yang disebabkan oleh organisme pathogen |
(zat) Perekat | Suatu zat kimia yang dicampurkan pada fungisida dan insektisida untuk membuatnya melekat pada tanaman, terutama pada daunnya. |
Demikian beberapa istilah dalam kamus biologi pertanian semoga dapat membantu anda, sampai jumpa pada artikel selanjutnya.
*Sumber : Williams Uzo, Produksi sayuran didaerah tropika