Eri demikian nama lelaki paruh baya yang berprofesi sebagai petani cabe di Sungai Kambuik, Kecamatan Pulau Punjung, Kabupaten Dharmasraya. Ia sudah menghabiskan dana lima puluh jutaan agar areal seperempat hektar yang ia jadikan tempat bertanam cabe, bisa tumbuh dengan baik dan berbuah lebat, namun nasib berkata lain, ditengah perjalanannya areal pertanaman cabenya diserang berbagai penyakit dan hama, salah satunya penyakit virus kuning keriting dan Antraknosa.
Tim P3L-Dharmasraya berkunjung ke kebun Eri pada awal puasa Ramadhan Juni lalu, ia putus asa melihat areal perkebunan cabenya sudah tidak punya harapan lagi, ditengah kemelut yang mendera hatinya, tim P3L-Dharmasraya mencoba memberikan solusi terkait penyakit yang diderita tanaman cabenya.
Sebagaimana tujuan utama dari pejuang P3L-Dharmasraya yakni, usaha menciptakan pertanian organic, ramah lingkungan, dan memproduksi hasil tani yang sehat untuk dikonsumsi keluarga, tanpa ketergantungan kepada produk kimia, serta mempersiapkan lahan tanah yang baik untuk keberlangsungan anak cucu, kami menawarkan solusi yang kiranya baik untuk menyelamatkan cabe Eri yang sudah diserang berbagai penyakit tersebut.
Pada akhirnya dalam situasi yang sangat genting tersebut, kami menawarkan biang bakteri organic yang baik untuk mengatasi berbagai penyakit tersebut, biang bakteri itu terangkum dalam botol pupuk cair “Bio – Organik Herbafarm”, akhirnya Eri mencoba menyelamatkan tanaman cabenya dengan 2 botol pupuk cair herbafarm.
Pada hari lebaran ketiga tepatnya hari selasa tanggal 21 Juli 2015, salah seorang tim P3L-Dharmasraya kembali memantau perkembangan cabe yang sudah diperlakukan Eri dengan pupuk cair Herbafarm tersebut, diluar dugaan setibanya tim di lokasi areal pertanaman cabe Eri terlihat buah cabe yang tumbuh lebat, meski daun terlihat kuning keritiang, usaha penyelamatan oleh herbafarm ini masih sanggup membantu cabe untuk berbuah lebat.
Aher salah seorang Karyawan Eri kepada tim P3L-Dharmasraya, dilokasi mengatakan ia sudah berkali panen dengan situasi pertanaman yang demikian.
“Ambo kira cabe ini hanya sekali saja berbuahnya, namun uda bisa lihat sendiri batang cabe itu berbunga lagi, dan kami sudah berkali-kali panen setelah pemberian pupuk cair Herbafarm ini”, katanya bersemangat.
Setelah mengamati dan mencatat perkembangan cabe Eri, tim kembali ke posko P3L di Sitiung, sebelum pulang Aher membeli tiga botol lagi pupuk cair Bio-Organik Herbafarm, ia juga berjanji pada periode berikutnya ia dan Eri akan kembali bertanam cabe dengan metode hidroponik, dan meminta kami (P3L-Dharmasraya) untuk mendampingi hingga panen.
(Foto : Aher ditengah tanaman cabenya yang terserang berbagai penyakit Virus, namun masih berbuah lebat, berkat pemberian pupuk cair Bio-Organik Herbafarm yang ramah lingkungan) |