Buah dan sayur merupakan makanan yang mengandung zat gizi yang dibutuhkan tubuh dan paling baik untuk kesehatan, buah mengandung zat gizi vitamin dan mineral penting untuk metabolisme tubuh dan meningkatkan ketahanan tubuh terhadap penyakit dan infeksi.
Sayur mengandung serat dan vitamin, serat penting untuk memudahkan proses buang air besar atau defikasi, dan mencegah kanker saluran cerna.
Warna yang ada pada buah tidak saja menarik, tetapi merupakan pertanda bahwa sayur dan buah tersebut mengandung vitamin yang cukup banyak.
Vitamin pada umumnya mudah rusak atau tidak stabil, penyimpanan yang lama atau proses pemanasan untuk tujuan pemasakan misalnya, akan banyak menghancurkan vitamin seperti vitamin C, vitamin A, vitamin D dan vitamin E, perubahan warna sayur dan buah sebetulnya menunjukkan tingkat kerusakan vitamin yang ada, dengan demikian mengkonsumsi sayur dan buah dalam keadaan segar akan memberikan zat gizi yang optimal.
Namun dibalik itu bila sayur dan buah tidak dicuci bersih justru akan menyebabkan masalah, sayur dan buah bisa saja tidak bersih dan tercemar bahan kimia tertentu, pada sayur yang tidak bersih bisa tercemar oleh tanah, dan kotoran, baik pada saat pemanenan, pengangkutan, penyimpanan, pendistribusian maupun pada proses pemasakan.
Kotoran yang menempel pada sayur bisa saja mengandung senyawa yang beracun atau juga dapat mengandung kuman yang berbahaya bagi tubuh, senyawa beracun yang ada dalam kotoran dari tanah biasanya dari logam berat, disamping itu saat ini pada umumnya petani menyemprot sayur dan buah dengan pestisida.
Ada pula buah yang disuntik dengan larutan pemanis buatan dan tidak tertutup kemungkinan dengan zat warna yang tidak diizinkan, disamping itu ada juga pestisida yang masuk atau diserap kedalam sayur, sehingga tidak akan hilang pada saat pencucian.
Hal-hal inilah yang menakutkan bila tidak dicegah atau ditanggulangi dengan baik, konon ada info sayur dan buah yang berasal dari negara kita ditolak oleh pihak pengimport di luar negeri.
Saat ini dengan adanya alat-alat canggih semua jenis pestisida atau senyawa kimia lainnya dapat diketahui dengan mudah dan cepat, walaupun dalam kadar yang sangat kecil. Petani kita tampaknya menggunakan pestisida dengan jumlah dan cara yang kurang tepat.
Berbagai sayur dan buah diketahui mengandung residu (sisa) pestisida, pestisida adalah senyawa kimia atau berupa jasad renik yang penggunaannya ditujukan untuk mengendalikan berbagai hama, hama mengandung pengertian yang luas, ia dapat berupa mikroorganisme atau mahluk kecil seperti jamur, bakteri, virus dan nematoda, atau berupa serangga, tungau, siput, tikus, burung serta hewan atau tumbuhan pengganggu lain yang merugikan.
Pengendalian hama antara lain bertujuan untuk memberantas atau mencegah hama atau penyakit yang merusak tanaman atau hasil pertanian, memberantas gulma, mematikan daun dan mencegah pertumbuha tanaman yang tidak diinginkan, memberantas atau mencegah hama air, mengatur atau merangsang pertumbuhan tanaman atau bagian tanaman, kecuali yang tergolong pupuk. Memberantas atau mencegah binatang dan jasad renik dalam rumah tangga, serta memberantas atau mencegah binatang yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia atau binatang yang dilindungi, dengan penggunaan pada tanaman, tanah dan air.
Jika sisa pestisida tersebut terlalu banyak dikonsumsi, maka lambat laun akan menumpuk dan dalam waktu jangka panjang berpotensi menimbulkan masalah kesehatan, beberapa masalah yang mungkin akan muncul karena adanya sisa pestisida yang berbahaya jika dikonsumsioleh tubuh terlalu banyak antara lain pemicu timbulnya penyakit kanker, mutasi genetik, dan reaksi alergi serta iritasi. Beberapa pestisida yang dapat bertindak sebagai pencetus penyakit kanker antara lain adalah ; Aldrin, dieldrin, prathion, carbaryl, lindane, DDT, endosulfan, dan formaldehyde.
Pestisida yang dapat memicu mutasi genetik pada tubuh antara lain Fenitrithion, carbaryl, DDT, dicrotovos, captan, dan monocrotophos, sementara beberapa pestisida yang bersifat alergen dan iritan antara lain adalah lindane, malathion, parathion, dan mancozeb.
Pestisida pada buah dan sayur bisa berbahaya bagi janin yang ada dalam kandungan, hamil adalah keadaan yang ditunggu-tunggu oleh pasangan yang baru menikah, kehadiran sang buah hati merupakan kebahagiaan yang tiada taranya bagi kebanyakan orang, sudah barang tentu si buah hati yang diinginkan adalah yang lengkap semua organ dan anggota tubuhnya serta sehat dengan tumbuh kembang yang baik. Memilih makanan sehat merupakan syarat mutlak untuk tumbuh kembang janin, buah dan sayur penting bagi kesehatan tubuh, apalagi bagi ibu hamil, menyusui sekaligus untuk janin atau bayinya, bila sayur dan buah mengandung pestisida dimakan oleh ibu hamil atau menyusui akan berbahaya bagi janin atau bayinya, ibu hamil harus memastikan sayuran yang dimakannya bebas dari pestisida dan bersih dari kotoran sebelum mengkonsumsinya.
Sayur dan buah yang mengandung pestisida disinyalir sangat mudah dijumpai di pasar, baik pasar tradisional maupun pasar swalayan, adapun ciri-ciri bahan pangan mengandung sisa pestisida bisa terlihat secara kasat mata, mulai dari tekstur fisiknya yakni tampak lebih mengkilap, licin, menarik dan tidak buruk karena bahan pangan, seperti sayur dan buah juka sudah tersemprot pestisida tidak akan berulat, hal ini sangat jauh bebeda dengan sayur organik yang biasanya cepat busuk dan layu jika sudah dipetik dari batangnya dalam jangka waktu hitungan hari atau jam.
Kalau ada bahan pangan organik, sebaiknya pilih saja yang organik ketimbang memilih bahan pangan yang bagus, karena bahan pangan yang dipupuk dengan pupuk kimia juga berbeda dengan bahan pangan yang dipupuk dengan cara organik, bila buah tampak licin dan mengkilat sebaiknya dihindari, ini menunjukkan buah tersebut sudah dilapisi dengan senyawa yang sukar dan tidak larut air. Buah seperti ini harus dicuci bersih, sayur yang semua daunnya terlihat bagus berkemungkinan sudah disemprot pestisida, lebih baik memilih sayur yang sedikit berulat atau tampak bekas dimakan ulat. Bila sayur atau buah memberikan rasa yang aneh yang mungkin berasal dari pestisida atau senyawa kimia lainnya segera hentikan dan amati gejala yang timbul bagi penggunanya.
Gejala tersebut bisa berupa kulit atau mata terasa gatal atau terbakar, pusing, sakit kepala, berkeringat banyak, mual, mencret, gemetar, bahkan pingsan, gejala demikian lebih sering muncul pada petani yang menggunakan pestisida, apabila satu atau lebih gejala tersebut timbul segera lakukan pertolongan pertama dan pergilah ke puskesmas, rumah sakit atau dokter terdekat.